Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kepala daerah dan wakil kepala daerah tetap "mesra" hingga akhir masa jabatan.

"Saya minta agar pimpinan daerah jadi satu kesatuan, jangan awal mesra, nanti di pertengahan berantem, jangan terjadi," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Jumat.

Presiden menyatakan hal itu dalam Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2016 dengan gubernur seluruh Indonesia serta wakil gubernur, bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali wota hasil pemilihan kepala daerah serentak.

Presiden mengatakan kerja pemimpin daerah termasuk yang baru hasil Pilkada Serentak 2015 ditunggu oleh rakyat yang telah memberikan kepercayaan kepada mereka.

Jokowi juga meminta agar para kepala daerah dan wakil kepala daerah merangkul lawan-lawan politiknya dalam pilkada.

"Bertarung itu lima tahun sekali, jangan bertarung terus, nanti rakyat dapat apa," kata Presiden dalam acara yang juga dihadiri Wapres M Jusuf Kalla itu.

Jokowi pun meminta agar pejabat daerah yang dulu tidak mendukung saat pilkada tidak dimutasi ke tempat terpencil karena alasan itu.

Dalam kesempatan itu Presiden juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan inflasi di daerah memengaruhi kondisi nasional.

"Realisasi APBD akan mendorong ekonomi daerah, jangan pakai pola lama, kendalikan kepala dinas agar awal tahun anggaran sudah keluar sehingga Februari mulia dikerjakan," katanya.

Ia meminta agar pejabat daerah menghindari realisasi anggaran pada pertengahan tahun bahkan pada September dan Oktober.

"Jangan yang lama diteruskan, September, Oktober pas hujan datang malah membangun. Kenapa tidak mulai Maret. Jangan terkena arus birokrasi kita," kata Jokowi.

Presiden juga meminta para kepala daerah menjaga laju inflasi di daerah.

"Cek terus harga bahan pokok seperti beras, cabai, jagung dan lainnya di agen dan distributor, tiap daerah harus ada TPID (Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah)," kata Jokowi.