Jakarta (ANTARA News) - Anak-anak penyandang disabilitas bisa merasakan menjadi model di ajang "Fashion World For Unfortunate" yang digagas Yayasan Maria Monique Lastwish (YMML).

"Sebanyak 50 anak penyandang disabilitas akan berjalan di catwalk menggunakan busana karya desainer Indonesia," kata Pendiri YMML Natalia S. Tjahja di Jakarta, Kamis.

Natalie menyampaikan, 60 desainer yang berpartisipasi tersebut membuatkan baju untuk anak-anak yang akan memperagakan busana bak model terkenal pada 20 April 2016 di De Leila Cafe, Jakarta.

Kendati tidak semua desainer saling bertemu calon modelnya, Natalie memaparkan bahwa mereka sangat antusias berkontribusi pada acara ini.

Menurutnya, desainer seperti Ivan Gunawan dan Didit Maulana berkontribusi untuk mendesain baju, yang kemudian akan dimiliki anak-anak tersebut.

"Yang terpenting adalah anak-anak bisa tersenyum bahkan mungkin menangis haru, bisa merasakan menjadi model saat itu," ujarnya.

Seorang desainer Rama Dauhan (34), menyampaikan bahwa ia sangat senang bisa turut berpartisipasi dalam acara tersebut.

"Saya membuat baju untuk Rahmi, dia menggunakan kursi roda. Ini yang pertama kali dan saya cukup terharu," ujar Rama.

Rama, yang mengaku belum pernah melihat Rahmi, membuat sepasang pakaian atasan dan bawahan berdasarkan foto dan ukuran pakaian milik Rahmi yang dikirimkan kepadanya.

Menurut Rama, kendati kerap bersentuhan dengan model papan atas, para desainer muda memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Sementara itu, istri Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sofia Blake yang turut menggagas acara ini bersama Natalie menyampaikan, ia sangat tersentuh dengan antusiasme para desainer.

"Bagaimana mungkin 30 desainer langsung mengiyakan, padahal mereka biasanya membuatkan pakaian untuk para model, itu luar biasa," ujarnya.

Ia berharap, Natalia dan dirinya bisa sama-sama menyaksikan kebahagiaan anak-anak saat berjalan di catwalk nanti.