LIGA CHAMPIONS - Zidane soroti penampilan Madrid di babak pertama
7 April 2016 05:32 WIB
Reaksi pelatih Real Madrid Zinedine Zidane usai timnya dikalahkan 2-0 oleh tuan rumah VfL Wolfsburg dalam laga pertama perempat final Liga Champions di Stadion Volkswagen Arena, Jerman, Kamis (7/4/2016) dini hari WIB. (UEFA.com)
Jakarta (ANTARA News) - Real Madrid harus menelan kekalahan 0-2 dari tuan rumah VfL Wolfsburg saat menjalani laga pertama perempat final Liga Champions di Stadion Volkswagen Arena, Jerman, Kamis dini hari WIB.
Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, menyoroti penampilan anak-anak asuhannya di babak pertama yang dinilainya tak cukup bersemangat.
"Saya tidak senang dengan jalannya pertandingan ... terutama di babak pertama," kata Zidane dalam komentar purnalaga yang disiarkan laman resmi UEFA.
"Demikianlah sulitnya sepak bola. Itu yang akan terjadi saat anda tidak bermain dengan penuh semangat sejak awal laga," ujar Zidane menambahkan.
Meski demikian Zidane menilai timnya masih memiliki peluang untuk mengubah defisit dua gol tersebut saat menjamu Wolfsburg di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, pada Rabu (13/4) pekan depan.
Mantan bintang Madrid dan timnas Prancis itu menegaskan timnya harus beristirahat dan menyiakan diri menghadapi laga kedua nanti.
"Kami harus beristirahat dan berpikir tentang laga kedua sebab kami masih memiliki peluang untuk mengubah segalanya," katanya.
Secara matematis Madrid memang masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan defisit dua gol di laga kedua, namun hal itu tak pernah mereka lakukan dalam satu dekade terakhir di Liga Champions.
Terakhir kali Madrid keluar sebagai pemenang dalam babak gugur setelah kalah di laga pertama mereka lakukan pada musim 2001-2002, yakni mengalahkan Bayern Muenchen dengan skor 2-0 di Santiago Bernabeu setelah takluk 1-2 di markas lama Muenchen, Stadion Olympiade Muenchen.
Menariknya, pada musim itu Madrid berhasil melaju hingga meraih trofi Liga Champions kesembilan mereka dengan Zidane mencetak gol penentu kemenangan Los Galacticos 2-1 atas Bayer Leverkusen di partai final.
Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, menyoroti penampilan anak-anak asuhannya di babak pertama yang dinilainya tak cukup bersemangat.
"Saya tidak senang dengan jalannya pertandingan ... terutama di babak pertama," kata Zidane dalam komentar purnalaga yang disiarkan laman resmi UEFA.
"Demikianlah sulitnya sepak bola. Itu yang akan terjadi saat anda tidak bermain dengan penuh semangat sejak awal laga," ujar Zidane menambahkan.
Meski demikian Zidane menilai timnya masih memiliki peluang untuk mengubah defisit dua gol tersebut saat menjamu Wolfsburg di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, pada Rabu (13/4) pekan depan.
Mantan bintang Madrid dan timnas Prancis itu menegaskan timnya harus beristirahat dan menyiakan diri menghadapi laga kedua nanti.
"Kami harus beristirahat dan berpikir tentang laga kedua sebab kami masih memiliki peluang untuk mengubah segalanya," katanya.
Secara matematis Madrid memang masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan defisit dua gol di laga kedua, namun hal itu tak pernah mereka lakukan dalam satu dekade terakhir di Liga Champions.
Terakhir kali Madrid keluar sebagai pemenang dalam babak gugur setelah kalah di laga pertama mereka lakukan pada musim 2001-2002, yakni mengalahkan Bayern Muenchen dengan skor 2-0 di Santiago Bernabeu setelah takluk 1-2 di markas lama Muenchen, Stadion Olympiade Muenchen.
Menariknya, pada musim itu Madrid berhasil melaju hingga meraih trofi Liga Champions kesembilan mereka dengan Zidane mencetak gol penentu kemenangan Los Galacticos 2-1 atas Bayer Leverkusen di partai final.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: