New York (ANTARA News) - Kurs yen menguat ke posisi tertinggi dalam 17-bulan terhadap dolar AS pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para investor mencari perlindungan di tengah aksi jual ekuitas dan peringatan tentang pertumbuhan global yang lemah dari IMF.

Yen menembus batas psikologis 110 sebelum tergelincir kembali ke 110,28 yen per dolar, posisi yang sama terakhir terlihat pada akhir Oktober 2014. Unit Jepang juga naik menjadi 125,55 per euro, dibandingkan dengan yang tertinggi pada Maret, 122,07.

"Banyak perdagangan menghindari risiko hari ini. Kami memiliki sedikit aksi jual di pasar ekuitas," kata Boris Schlossberg dari BK Asset Management.

Pasar terpukul oleh indikator ekonomi yang lemah di Eropa dan peringatan oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Christine Lagarde bahwa negara-negara maju perlu meningkatkan stimulus fiskal guna mencegah kemunduran ekonomi global.

"Kabar yang tidak begitu baik adalah bahwa pemulihan masih terlalu lambat, terlalu rapuh, dan risiko-risiko terhadap daya tahannya meningkat," katanya memperingatkan di Frankfurt.

"Negara-negara berkembang telah sebagian besar mendorong pemulihan dan harapan bahwa negara-negara maju akan mengambil tongkat pertumbuhan. Hal ini tidak terjadi," lanjutnya seperti dikutip AFP.

Sementara pound Inggris merosot kembali terhadap dolar, menjadi 1,4156 dolar AS.

(Uu.A026)