New York (ANTARA News) - Indeks saham Wall Street memperpanjang pelemahan setelah pada Rabu dini hari WIB berakhir lebih rendah. Saham-saham bergerak dalam kisaran sempit karena investor mencerna sejumlah laporan ekonomi bervariasi.

Menurut Xinhua, indeks Dow Jones Industrial Average turun 133,68 poin atau 0,75 persen menjadi ditutup pada 17.603,32. Indeks S&P 500 turun 20,96 poin atau 1,01 persen menjadi berakhir di 2.045,17, dan indeks komposit Nasdaq bergerak turun 47,86 poin atau 0,98 persen menjadi 4.843,93.

Departemen Perdagangan AS pada Selasa mengumumkan bahwa defisit perdagangan barang dan jasa mencapai 47,1 miliar dolar AS pada Februari, naik 1,2 miliar dolar AS dari angka Januari yang direvisi.

Indeks non-manufaktur AS yang tercatat 54,5 persen pada Maret, 1,1 persen lebih tinggi dari angka Februari di 53,4 persen dan mengalahkan konsensus pasar 54,0 persen, Institute Supply Management (ISM) melaporkan Selasa.

"Defisit perdagangan yang lebih besar daripada perkiraan akan menekan pertumbuhan kuartal pertama, yang kemungkinan akan lebih lemah dari yang diharapkan," kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial.

Sementara itu, jumlah lowongan pekerjaan sedikit berubah pada 5,4 juta pada hari kerja terakhir Februari, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Selasa.

Di luar negeri, dalam sebuah pidato di sebuah universitas Jerman pada Selasa, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mendesak ekonomi-ekonomi dunia untuk meningkatkan pertumbuhan, memperingatkan bahwa risiko-risiko terhadap pertumbuhan global meningkat.

Pasar ekuitas Eropa diperdagangkan melemah tajam pada Selasa di tengah komentar Lagarde, dengan indeks acuan DAX 30 Jerman di Bursa Efek Frankfurt jatuh 2,63 persen.

Di Asia, saham-saham Tiongkok mencatat keuntungan yang solid pada Selasa dan memperpanjang kenaikan beruntun untuk hari keempat. Indeks komposit Shanghai naik 1,45 persen menjadi 3.053,07 poin.

(A026)