Jakarta (ANTARA News) - Wartawan Australia, Henry Morgan Saxon Mellish yang menjadi salah satu korban kecelakaan Garuda Indonesia di Yogyakarta pernah menyatakan kepada salah satu rekannya bahwa ia ingin tinggal dan mencari pasangan hidup orang Indonesia. Menurut rekan kerja Mellish, Retno Palupi di Yogyakarta, Kamis, Mellish (37) baru bekerja sekitar setahun di Jakarta, dan ia ternyata sangat kerasan untuk tinggal seterusnya di Indonesia, apalagi ia memiliki kekasih warga negara Indonesia. Saat ini jenazah Mellish belum bisa diidentifikasi meski sebelumnya kartu identitas atas nama yang bersangkutan ditemukan di salah satu jenazah yang ada di RS Sardjito. Tim medis masih berupaya untuk memastikan apakah jenazah tersebut adalah Mellish. Keluarga Mellish yakni ibu dan adinya saat ini juga telah tiba di Yogyakarta untuk menunggu kepastian dari tim medis. Mellish adalah Kepala Biro Australian Financial Review Asia Tenggara yang berkantor di Jakarta. Nama Mellish memang tidak tercantum dalam manifest pesawat Garuda GA-200, namun ia diperkirakan menggunakan tiket atas nama orang lain. Hal itu dimungkinkan karena hingga Selasa (6/3) malam, namanya masih dalam status "daftar tunggu" untuk penerbangan Garuda GA-200 dari Jakarta ke Yogyakarta pada Rabu (7/3) pagi. Ia mestinya berangkat ke Yogyakarta menggunakan pesawat Adam Air pada Selasa malam bersama Retno, namun ia akhirnya lebih memilih pesawat Garuda. Retno mengatakan dirinya sampai kini belum mengetahui korban menggunakan tiket siapa saat naik pesawat Garuda yang mengalami kecelakaan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Korban naik pesawat Garuda bersama jubir Kedubes Australia, Elizabeth O`Neill, beberapa staf kedubes dan wartawan Channel 7 Australia, yang akan menghadiri kegiatan Menlu Alexander Downer di Yogyakarta. Menurut Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, lima warga Australia yang menjadi korban dalam terbakarnya pesawat Garuda GA-200 di Yogyakarta, Rabu (7/3) pagi, hingga kini belum diketahui nasibnya. Kelima warga Australia yang belum diketahui nasibnya itu adalah Allison Sudradjat (Minister Counsellor AusAID, Kedutaan Besar Australia), Brice Steel (Manager Australian Federal Police, Kedubes ), Mark Scott (Team Leader Regional Engagement Team, Kedubes ), Elizabeth O`Neill (Counsellor Public Affairs, Kedubes ) dan Morgan Mellish seorang Jurnalis Australian Financial Review.(*)