Yerevan (ANTARA News) - Pasukan separatis Nagorno-Karabakh harus kehilangan 20 prajuritnya di samping 72 serdadu cedera dalam perang yang sudah memasuki hari ketiga dengan pemerintah pusat Azerbaijan.

Kedua belah pihak bersengketa saling menyalahkan atas perang yang terjadi antara mereka.

Prancis, Rusia dan Amerika Serikat menyeru kedua pihak bersengketa untuk mengakhiri pertempuran, sedangkan para utusan ketiga negara akan bertemu di Wina 5 April ini untuk membahas kerunyaman di Nagorno-Karabakh.

Bentrok terjadi di garis kontak yang menjadi penanda gencatan senjata 1994 yang memisahkan posisi pasukan separatis dukungan Armenia di kaki pegunungan Karabakh dari pasukan Azerbaijan yang berada dalam posisi defensif di dataran di bawahnya.

Militer Azerbaijan dan separatis dukungan Armenia saling menyerang dengan tembakan tank, helikopter, sistem peluru kendali dan artileri. Keduanya saling mengklaim berhasil menduduki daerah-daerah yang diduduki lawan.

Pasukan separatis dukungan Armenia mengaku menghancurkan sebuah unit militer Azerbaijan, sebaliknya Azerbaijan mendaku telah menghancurkan sebuah pusat komando separatis, demikian Reuters.