Bogor (ANTARA News) - Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, Jawa Barat mengukur dampak penerpaan sistem satu arah (SSA) seputar Kebun Raya yang diujicobakan selama empat hari terhadap kinerja ruas jalan, tercatat mengalami kenaikan.

"Dari 16 ruas jalan yang terdampak penerapan uji coba SSA, terdapat beberapa ruas jalan yang justru meningkat kinerjanya," kata Kepala DLLAJ, Achsin Prasetyo dalam rapat evaluasi uji coba SSA, di Balai Kota Bogor, Senin.

Ia mengatakan, ruas jalan yang meningkat kinerjanya seperti Jl Juanda, Jl Pajajaran, Jl Salak, Jl Sudirman, Jl Paledang, Jl Raden Saleh S Bustaman, dan Jl Suryakancana.

"Seperti ruas jalan Juanda empat dengan segmen awal hingga akhir, yakni antara Pasar Bogor menuju BTM kecepatan kendaraan menjadi 42,44 km per jam, dengan v/c ratio 42,44. Sebelumnya kecepatan kendaraan hanya 15,89 km/jam dengan v/c ratio 0,71," katanya.

Begitu pula dengan ruas Jl Juanda antara SMA Negeri 1 hingga Denpom, dari kecepatan kendaraan 14,92 km/jam dan v/c ration 0,69, setelah diterapkan SSA menjadi 40,78 km/jam dengan v/c ratio 0,39.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, selama uji coba pihaknya melakukan evaluasi pada hari pertama pelaksanaan dan hari terakhir uji coba 4 April. Semua pihak menyampaikan argumentasi dan pendapatnya.

"SSA bukan hanya untuk melancarkan seputar Istana dan Kebun Raya Bogor, tapi menjadi bagian dari langkah pengaturan mobilisasi kendaran secara keseluruhan di Kota Bogor," katanya.

Menurut Bima, ia telah menerima masukan dari sejumlah pihak terkait uji coba tahap pertama SSA diantaranya informasi titik kemacetan, perbandingan volume kendaraan, kecepatan kendaraan dan lainnya.

Secara umum, lanjutnya, semua pihak berpendapat konsep SSA baik untuk mengatur pola pergerakan kendaraan di Kota Bogor dan untuk pembenahan menyeluruh transportasi.

"Dua pekan ke depan akan didapat pola baru yang lebih lengkap dari pergerakan kendaraan," lanjutnya.