Wagub Jabar: UN momentum berlaku jujur
4 April 2016 18:55 WIB
Pengamanan Polisi Pada Ujian Nasional. Seorang Polwan berjaga di SMA Negeri 3 Medan, Sumatera Utara, Senin (4/4), saat berlangsungnya pelaksanaan Ujian Nasional. Penjagaan tersebut selain sebagai langkah menjaga keamanan juga untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan UN. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengungkapkan Ujian Nasional merupakan salah satu proses ujian bagi para siswa untuk berlaku jujur dan bertanggung jawab.
"Dengan mengerjakan UN secara jujur, maka dapat membentuk karakter siswa yang memiliki integritas tinggi," kata Deddy Mizwar usai meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 8, SMKN 3, SMKN 4, dan SMKN 8 Kota Bandung, Senin.
Menurut dia, nilai akademis yang tinggi tidak memiliki peran untuk membangun kejujuran para siswa, karena soal-soal UN dapat diulang setelah ujian selesai, sedangkan kejujuran saat menjawab soal-soal ujian hanya diterapkan saat itu juga.
"Untuk apa lagi mengejar nilai yang tinggi. Soal-soal UN itu selesai ujian bisa dipelajari lagi, tapi integritas dalam menghadapi situasi seperti ini adalah pendidikan yang sebenarnya," ujar dia.
Ketika disinggung terkait penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer, Deddy mengutarakan bahwa menurutnya penggunaan komputer dinilai lebih efisien dan hemat dana dibanding ujian menggunakan kertas dan pensil.
Ia pun berharap seluruh SMA dan SMK di Jawa Barat dapat 100 persen menerapkan UNBK pada saat alih kelola SMA dan SMK ke tangan Pemerintah Provinsi, tahun 2017 mendatang.
"Dengan mengerjakan UN secara jujur, maka dapat membentuk karakter siswa yang memiliki integritas tinggi," kata Deddy Mizwar usai meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 8, SMKN 3, SMKN 4, dan SMKN 8 Kota Bandung, Senin.
Menurut dia, nilai akademis yang tinggi tidak memiliki peran untuk membangun kejujuran para siswa, karena soal-soal UN dapat diulang setelah ujian selesai, sedangkan kejujuran saat menjawab soal-soal ujian hanya diterapkan saat itu juga.
"Untuk apa lagi mengejar nilai yang tinggi. Soal-soal UN itu selesai ujian bisa dipelajari lagi, tapi integritas dalam menghadapi situasi seperti ini adalah pendidikan yang sebenarnya," ujar dia.
Ketika disinggung terkait penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer, Deddy mengutarakan bahwa menurutnya penggunaan komputer dinilai lebih efisien dan hemat dana dibanding ujian menggunakan kertas dan pensil.
Ia pun berharap seluruh SMA dan SMK di Jawa Barat dapat 100 persen menerapkan UNBK pada saat alih kelola SMA dan SMK ke tangan Pemerintah Provinsi, tahun 2017 mendatang.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: