Perth (ANTARA News) - Garuda Indonesia, Senin, menyarankan pelanggan untuk melakukan check in sedini mungkin memanfaatkan waktu buka gerai check in yang dibuka tiga jam sebelum keberangkatan. Ini karena ada rencana mogok Serikat Pekerja Imigrasi Australia (Australian Border Force) di Bandara Internasional Perth, Australia Barat,

"Kami menyarankan agar pelanggan dapat check in lebih awal dan langsung masuk untuk proses CiQ sehingga menghindari antrian panjang akibat loket imigrasi yg dibuka hanya sedikit," kata Aryo Wijoseno, General Manager PT Garuda Indonesia untuk Australia Barat, di Perth, hari ini.

Garuda menerbangi rute Perth-Jakarta empat kali sepekan dan Perth-Denpasar tujuh kali seminggu. Dari Jakarta dan Denpasar, pelanggan bisa terkoneksi dengan penerbangan lanjutkan ke destinasi di Asia dan Eropa.

Menurut informasi, aksi mogok rencananya digelar pada 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan 12 April.


Namun sebagaimana disitir laman abc.net.au, Departemen Imigrasi Australua hari ini menunda aksi protes terkait upah itu karena berpotensi membahayakan "hidup, keamanan atau kesehatan pribadi, atau kesejahteraan, penduduk atau sebagian masyarakat".

Rencana mogok pegawai imigrasi sebelumnya ditunda akibat serangan teror di Bandara Brussel, Belgia, dan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, secara langsung meminta agar para petugas tidak mogok.