Kupang, NTT (ANTARA News) - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, Yohanis Tay Ruba, mengatakan, pemerintah provinsi itu tengah menyiapkan skenario pangan mengantisipasi El Nino pada 2016 ini. Di antaranya, mendatangkan pangan dari luar provinsi jika gagal panen.
"Terlalu dini jika kita mengatakan gagal panen, karena musim tanam 2015/2016 belum berakhir. Masih ada sisa waktu bagi para petani untuk menanam dengan memanfaatkan sisa musim hujan yang ada," ujarnya, di Kupang, Senin.
Ia mengatakan pemerintah terus mendorong petani memanfaatkan sisa musim hujan untuk menanam palawija agar hasilnya bisa dimanfaatkan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jagung adalah palawija yang jamak ditanam secara tradisional di sana. Biji jagung kering bisa disimpan bertahun-tahun hingga saat mengonsumsi tiba.
NTT merupakan provinsi paling selatan Indonesia yang terkena pengaruh iklim semiarid (semi gurun) dari Australia secara langsung, terkhusus pada musim kemarau.
Ia menambahkan, untuk meringankan beban masyarakat, pemerintah saat ini sedang melakukan operasi pasar, agar masyarakat tidak hanya memanfaatkan stok pangan yang dimiliki saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.