Wali Kota Surabaya pimpin bersih-bersih Pantai Kenjeran
3 April 2016 19:31 WIB
Dokumentasi--Proyek Jembatan Kenjeran Surabaya. Aktivitas proyek pembangunan jembatan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran di Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/12). Proyek jembatan kenjeran sepanjang 700 meter dan lebar 18 meter yang menghabiskan dana Rp200 miliar tersebut diharapkan dapat menggerakkan perekonomian warga sekitar. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Tri Rismaharini memimpin bersih-bersih di kawasan pesisir Pantai Kenjeran, Surabaya, Minggu, diikuti jajaran kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat.
"Kami akan menggandeng pihak kampus dan akademisi untuk dapat melakukan pengolahan limbah kerang yang di Bulak melimpah," kata Tri Rismaharini usai membuka Festival Bulak 2016 di Sentra Ikan Bulak (SIB) Surabaya, Minggu.
Risma yang saat itu didampingi jajaran kepala SKPD Pemkot Surabaya langsung memberikan instruksi kepada para nelayan, jajaran Satpol PP, Linmas dan ratusan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Kelautan Jurusan Teknik Kelautan Institut Teknologi Surabaya (ITS) untuk memungut sampah di pinggir pantai.
Sampah yang sebagian besar merupakan sampah yang terbawa oleh laut, dan bekas dari nelayan seperti, bongkahan kayu perahu, jaring dan ganggang laut. Risma turut turun untuk membersihkan sampah tersebut, sementara mahasiswa dibantu jajaran petugas Satpol PP dan Linmas memasukkan sampah tersebut ke dalam kantong sampah yang telah disiapkan oleh DKP Kota Surabaya.
Risma juga menginginkan limbah kerang ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal, seperti rumah nelayan dapat dihias dengan ditempeli kerang, dan paving juga bisa ditempeli dengan kerang.
Menanggapi permintaan Risma, Lurah Kedung Cowek Suradiyanto mengatakan pihaknya siap untuk mencarikan lokasi yang akan digunakan sebagai ikon rumah kerang tersebut.
"Saya ingin warga mau menempel kerang didinding rumahnya sesuai arahan dari ibu wali kota," ujarnya.
"Kami akan menggandeng pihak kampus dan akademisi untuk dapat melakukan pengolahan limbah kerang yang di Bulak melimpah," kata Tri Rismaharini usai membuka Festival Bulak 2016 di Sentra Ikan Bulak (SIB) Surabaya, Minggu.
Risma yang saat itu didampingi jajaran kepala SKPD Pemkot Surabaya langsung memberikan instruksi kepada para nelayan, jajaran Satpol PP, Linmas dan ratusan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Kelautan Jurusan Teknik Kelautan Institut Teknologi Surabaya (ITS) untuk memungut sampah di pinggir pantai.
Sampah yang sebagian besar merupakan sampah yang terbawa oleh laut, dan bekas dari nelayan seperti, bongkahan kayu perahu, jaring dan ganggang laut. Risma turut turun untuk membersihkan sampah tersebut, sementara mahasiswa dibantu jajaran petugas Satpol PP dan Linmas memasukkan sampah tersebut ke dalam kantong sampah yang telah disiapkan oleh DKP Kota Surabaya.
Risma juga menginginkan limbah kerang ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal, seperti rumah nelayan dapat dihias dengan ditempeli kerang, dan paving juga bisa ditempeli dengan kerang.
Menanggapi permintaan Risma, Lurah Kedung Cowek Suradiyanto mengatakan pihaknya siap untuk mencarikan lokasi yang akan digunakan sebagai ikon rumah kerang tersebut.
"Saya ingin warga mau menempel kerang didinding rumahnya sesuai arahan dari ibu wali kota," ujarnya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: