Mataram (ANTARA News) - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, intensifikasi profesi yang ada di dalam keluarga besar Purna Paskibraka Indonesia (PPI) adalah modal besar bagaimana membangun merah putih berkibar perkasa di antara negara-negara sedunia.
"Merah putih harus kita kibarkan tinggi-tinggi di antara kompetsisi seluruh negara di dunia, tidak hanya antar negara ASEAN," katanya dalam pembukaan Musyawarah Nasional VII PPI, di Mataram, Sabtu malam (2/4).
Menurut dia, suatu negara jika sendiri melawan persaingan global akan terlalu berat, apalagi berhadapan dengan kekuatan global yang ada dalam satu agregat.
Di dalam sebuah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), lanjut Khofifah, sepertinya para Kepala Negara Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bergandengan tangan, tetapi pada dasarnya mereka sesungguhnya sedang membangun kompetisi yang sangat kuat dan sangat ketat.
Oleh sebab itu, ia menilai, merah putih harus tetap dikibarkan tinggi-tinggi di antara kompetisi apa pun di dunia.
"Merah putih harus berkibar di mana-mana, oleh karena itu mereka yang pernah jadi pasukan pengibar bendera harus mampu mengibarkan merah putih yang pernah diciumnya, di mana pun berada dan dengan profesi apa pun," ujarnya.
Khofifah menambahkan, Munas VI PPI pada 2016 diharapkan mampu melahirkan pikiran brilian dan memunculkan gagasan brilian serta gerakan konkrit menguat untuk bisa bersama bersatu membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Umum PPI, Raden H. Dwi Putranto, berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam upaya membangun bangsa dari segala bidang, termasuk dalam bidang sosial dan kemanusiaan.
"Paradigma PPI sudah berubah, tidak lagi identik dengan baris-berbaris, silakan menteri, wakil gubernur, instansi menggunakan PPI dalam membantu pencapaian target institusi manapun, sepanjang untuk kemajuan bangsa," katanya.
Mensos: Keluarga Purna Paskibraka modal besar Indonesia
3 April 2016 01:00 WIB
Khofifah Indar Parawansa. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Pewarta: Awaludin
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: