Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Afif Afifuddin mengatakan kampanye pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta yang menggunakan isu suku, agama dan ras adalah hal buruk dan "kampungan" karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kemajemukan bangsa.
"Dalam Pilkada Jakarta 2012 lalu, isu SARA juga ramai menjadi kampanye negatif yang ditujukan ke salah satu kandidat. Isu SARA dalam Pilkada merupakan isu paling jelek dan kampungan yang dilakukan tim sukses," kata Afif di Jakarta, Sabtu.
Isu SARA, kata dosen Fisip UIN Jakarta ini, terlihat sederhana tetapi memiliki daya rusak tinggi ke masyarakat.
Menurut Afif, semakin mendekati hari pemilihan biasanya isu-isu SARA yang berkembang semakin banyak dan bervariasi baik melalui pemberitaan, kampanye terbuka, maupun penyebaran informasi lewat media sosial.
Dia meminta berbagai elemen masyarakat untuk merespon isu SARA dengan bijak.
"Tokoh agama, aktivis, petinggi parpol dan media harus benar-benar berani bersikap untuk tidak mengkapitalisasi isu SARA ini. Warga Jakarta sendiri juga sudah semakin dewasa untuk tidak percaya lagi dengan isu-isu SARA," kata dia.
Sedangkan KPU dan Bawaslu harus mengantisipasi hal ini, tegas dia.
Isu SARA dalam Pilkada adalah kampungan
2 April 2016 20:59 WIB
(ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: