Reklamasi Teluk Jakarta dinilai tidak akan sejahterakan nelayan
2 April 2016 17:58 WIB
Foto udara suasana proyek pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Utara Jakarta, Minggu (28/2). Meskipun menuai pro dan kontra, tapi proyek reklamasi di Teluk Jakarta terus berjalan dan rencananya akan rampung pada akhir tahun 2018 mendatang, dimana 10 pulau buatan telah mengantongi izin reklamasi dan amdal, sementara tujuh pulau buatan lainnya masih dalam proses pengajuan amdal dan reklamasi. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Riza Damanik, menilai reklamasi Teluk Jakarta akan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan di pesisir Jakarta.
“Paling tidak, kalau nggak mau dibilang menghilangkan, reklamasi mempersempit lokasi tangkap” kata Damanik, di Jakarta, Sabtu (2/4).
Selain kemampuan melaut, nelayan membutuhkan ruang tangkap, kualitas air yang bersih dan sehat untuk membantu kesejahterannya.
Reklamasi membuat perairan yang luas mejadi tertutup tanah sehingga secara langsung mempersempit ruang tangkap nelayan.
Ruang tangkap yang semakin sempit ini membuat nelayan perlu menambah ongkos produksi karena ia tidak bisa lagi menyeberang langsung di perairan melainkan harus berjalan memutar.
“Dalam situasi ini, bisa kita pastikan, reklamasi mustahil menjawab kesejahteraan nelayan.”
Lulusan Fakultas Ilmu Lingkungan UGM ini melihat bila alasan pemerintah mereklamasi untuk menjadikan lingkungan Teluk Jakarta lebih sehat, yang perlu dilakukan segera menghentikan pembuangan bahan pencemar ke laut.
“Perlu ada audit lingkungan, ketegasan menindak pelaku usaha yang mencemari,” kat dia.
Masyarakat juga perlu diedukasi untuk tidak mengotori perairan.
Menurut dia, bila perairan tidak lagi dicemari dan dengan bantuan teknologi, Teluk Jakarta dapat dibenahi dalam kurun waktu sekitar lima tahun.
“Paling tidak, kalau nggak mau dibilang menghilangkan, reklamasi mempersempit lokasi tangkap” kata Damanik, di Jakarta, Sabtu (2/4).
Selain kemampuan melaut, nelayan membutuhkan ruang tangkap, kualitas air yang bersih dan sehat untuk membantu kesejahterannya.
Reklamasi membuat perairan yang luas mejadi tertutup tanah sehingga secara langsung mempersempit ruang tangkap nelayan.
Ruang tangkap yang semakin sempit ini membuat nelayan perlu menambah ongkos produksi karena ia tidak bisa lagi menyeberang langsung di perairan melainkan harus berjalan memutar.
“Dalam situasi ini, bisa kita pastikan, reklamasi mustahil menjawab kesejahteraan nelayan.”
Lulusan Fakultas Ilmu Lingkungan UGM ini melihat bila alasan pemerintah mereklamasi untuk menjadikan lingkungan Teluk Jakarta lebih sehat, yang perlu dilakukan segera menghentikan pembuangan bahan pencemar ke laut.
“Perlu ada audit lingkungan, ketegasan menindak pelaku usaha yang mencemari,” kat dia.
Masyarakat juga perlu diedukasi untuk tidak mengotori perairan.
Menurut dia, bila perairan tidak lagi dicemari dan dengan bantuan teknologi, Teluk Jakarta dapat dibenahi dalam kurun waktu sekitar lima tahun.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: