PLN di Padang diminta jamin listrik selama UN
2 April 2016 14:44 WIB
Dokumentasi sejumlah siswa SMAN 1 Kabupaten Puncak, Papua mengerjakan soal Bahasa Indonesia saat Ujian Nasional di SMK Petra Timika, Papua, Senin (16/4). Selain pelaksanaan secara konvensional, Ujian Nasional tingkat SMA kali ini juga menggelar UN berbasis komputer yang menuntut kepastian pasokan listrik. (FOTO ANTARA/Spedy Paereng )
Padang (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumatera Barat meminta PT PLN di kota itu menjamin pasokan listrik selama pelaksanaan Ujian Nasional 2016 tingkat SMA dan SMK mulai Senin 4 Maret 2016.
"Kami akan menyurati dan menghubungi PLN agar tidak mematikan listrik saat ujian mendatang," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Padang, Fauzil Mahfuz, dalam siaran persnya, di Padang, Sabtu.
Menurut dia, imbauan ini dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan UN berbasis komputer yang diselenggarakan hanya pada satu sekolah, yakni SMKN 2 Padang.
Meski secara persiapan di sekolah tersebut memiliki generator listrik, namun dirasa belum memadai.
"Ujian berbasis komputer ini pertama dan harus disukseskan," katanya.
Meskipun demikian sebutnya, dinas pendidikan itu telah memiliki alternatif lain jika listrik tetap harus dimatikan yakni menggagalkan ujian berbasis komputer dan mengembalikan pada ujian tulis.
Untuk itu dia juga berharap jika hal tersebut terjadi pihak sekolah dan siswa tidak merasa dirugikan, ucapnya.
"UN berbasis komputer ini terobosan baru diharapkan di Padang hal ini terlaksana," katanya.
"Kami akan menyurati dan menghubungi PLN agar tidak mematikan listrik saat ujian mendatang," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Padang, Fauzil Mahfuz, dalam siaran persnya, di Padang, Sabtu.
Menurut dia, imbauan ini dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan UN berbasis komputer yang diselenggarakan hanya pada satu sekolah, yakni SMKN 2 Padang.
Meski secara persiapan di sekolah tersebut memiliki generator listrik, namun dirasa belum memadai.
"Ujian berbasis komputer ini pertama dan harus disukseskan," katanya.
Meskipun demikian sebutnya, dinas pendidikan itu telah memiliki alternatif lain jika listrik tetap harus dimatikan yakni menggagalkan ujian berbasis komputer dan mengembalikan pada ujian tulis.
Untuk itu dia juga berharap jika hal tersebut terjadi pihak sekolah dan siswa tidak merasa dirugikan, ucapnya.
"UN berbasis komputer ini terobosan baru diharapkan di Padang hal ini terlaksana," katanya.
Pewarta: Denya Utama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: