Jakarta (ANTARA News) - Pengamat komunikasi politik, Romo Benny Susetyo, penangkapan terhadap kader Partai Gerindra, Sanusi, dalam operasi tangkap tangan oleh KPK berpotensi membuat partai tersebut mengalami nasib yang pernah dirasakan Partai Demokrat.

"Dulu Partai Demokrat itu hancur lantaran penangkapan ketua umumnya, Anas Urbaningrum, juga Bendum Nazaruddin yang menjalar dan berdampak jangka panjang terhadap citra partai tersebut di mata masyarakat," kata Benny dalam diskusi "Pilkada DKI: Mencari Alternatif Selain Ahok" di kantor PARA Syndicate di Jakarta, Jumat.

Benny menyebutkan kasus-kasus dialami petinggi Partai Demokrat kemudian berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat, melorotnya perolehan suara dalam Pemilu Legislatif bahkan banyaknya kekalahan yang dialami calon-calon yang diusung Demokrat dalam tingkat pemilihan kepala daerah.

Hal tersebut, lanjut Benny, harus diwaspadai oleh Gerindra yang bukan tidak mungkin bakal mengalami nasib serupa meski sosok yang tersangkut kasus tak seberpengaruh sebagaimana dalam pengalaman Demokrat.

Meski demikian, Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti, memperingatkan kemungkinan yang lebih buruk bagi Gerindra.

"Kalau semisal kasus ini bergulir hingga enam bulan lebih, bukan tidak mungkin akan turut menyeret kader-kader lain dalam Gerindra, dan kalau terjadi tentu dampak yang dirasakan akan semakin buruk," ujar Ray.

Baik Benny maupun Ray sepakat bahwa Gerindra harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk melepaskan diri dari citra tidak bersih yang kadung sudah melekat pada salah satu kader mereka.

Sebisa mungkin Gerindra harus bisa mencegah citra tidak bersih itu melekat berlama-lama pada partai tersebut, mengingat dalam waktu dekat mereka masih tengah mempersiapkan diri dalam kontestasi Pilkada DKI 2017.