Ratusan napi Lapas Kualasimpang rusuh, gedung perpustakaan dibakar
1 April 2016 18:13 WIB
Ilustrasi. Petugas lapas bersama personel Polri dan TNI membawa seorang napi ketika proses pemindahan para narapidana di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumut, Rabu (31/7/13). Sebanyak 118 napi yang dianggap menjadi provokator kerusuhan dipindahkan ke sejumlah lapas di Sumut dan Nusakambangan. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Langsa, Aceh (ANTARA News) - Ratusan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, mengamuk, Jumat, sehingga menimbulkan kerusuhan hingga terjadi pembakaran satu unit gedung perpustakaan.
Kerusuhan itu berawal dari kemarahan warga binaan yang dipicu ucapan tidak pantas yang dilontarkan Pj Kepala Lapas Kualasimpang Sri Budiono kepada keluarga tahanan yang berkunjung membesuk.
"Ada keluarga napi yang hendak buang air kecil. Lantaran tidak ada toilet bagi pengunjung, maka dibawa menuju salah satu toilet di Blok E. Saat itulah Kalapas mengatakan kalau berhubungan badan jangan di LP, tapi di rumah," ujar salah seorang warga binaan yang enggan disebut namanya.
Pernyataan Kalapas itulah yang menjadi pemicu kemarahan sejumlah napi. Para tahanan tersebut mendesak Sri Budiono untuk meminta maaf. Namun, permintaan itu tidak digubris, sehingga memancing kemarahan ratusan narapidana dan sekira pukul 09.00 WIB terjadilah aksi brutal para warga binaan itu.
Kepala Pengamanan Lapas Kuala Simpang Mudawali yang dikonfirmasi melalu selularnya membenarkan kejadian tersebut.
"Beberapa ruang dan atap gedung perpustakaan terbakar. Sekarang sedang upaya menenangkan para napi," jelasnya.
Untuk meredakan amukan para napi, petugas kepolisian dari Polres Aceh Tamiang diturunkan guna menghindari aksi anarkis yang berkelanjutan.
Sementara beberapa unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten setempat dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar.
Sejauh ini, petugas keamanan masih terus berjaga di lokasi Lapas Kualasimpang yang terletak di Desa Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang tersebut.
Kerusuhan itu berawal dari kemarahan warga binaan yang dipicu ucapan tidak pantas yang dilontarkan Pj Kepala Lapas Kualasimpang Sri Budiono kepada keluarga tahanan yang berkunjung membesuk.
"Ada keluarga napi yang hendak buang air kecil. Lantaran tidak ada toilet bagi pengunjung, maka dibawa menuju salah satu toilet di Blok E. Saat itulah Kalapas mengatakan kalau berhubungan badan jangan di LP, tapi di rumah," ujar salah seorang warga binaan yang enggan disebut namanya.
Pernyataan Kalapas itulah yang menjadi pemicu kemarahan sejumlah napi. Para tahanan tersebut mendesak Sri Budiono untuk meminta maaf. Namun, permintaan itu tidak digubris, sehingga memancing kemarahan ratusan narapidana dan sekira pukul 09.00 WIB terjadilah aksi brutal para warga binaan itu.
Kepala Pengamanan Lapas Kuala Simpang Mudawali yang dikonfirmasi melalu selularnya membenarkan kejadian tersebut.
"Beberapa ruang dan atap gedung perpustakaan terbakar. Sekarang sedang upaya menenangkan para napi," jelasnya.
Untuk meredakan amukan para napi, petugas kepolisian dari Polres Aceh Tamiang diturunkan guna menghindari aksi anarkis yang berkelanjutan.
Sementara beberapa unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten setempat dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar.
Sejauh ini, petugas keamanan masih terus berjaga di lokasi Lapas Kualasimpang yang terletak di Desa Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang tersebut.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: