Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi kabut asap tipis akibat kebakaran lahan dan hutan yang menyelimuti Kota Dumai, Riau.

Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru mengatakan kabut asap tipis tersebut membuat jarak pandang berkisar enam kilometer.

"Itu merupakan kabut asap akibat kebakaran lahan. Melihat pergerakan angin, asap itu merupakan asap kiriman dari Meranti dan Bengkalis," kata Sugarin.

Ia mengatakan hal tersebut lantaran dari pantauan satelit Terra dan Aqua pada Jumat hari ini pukul 05.00 WIB tidak terdeteksi adanya titik panas di Dumai.

Namun, sejumlah titik panas terpantau di beberapa wilayah yang berdekatan dengan Dumai, yakni Meranti tiga titik, Bengkalis satu titik, Siak satu titik serta Pelalawan satu titik.

Sementara itu, dari enam titik panas yang terpantau itu, ia mengatakan tiga diantaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

"Ketiga titik api itu terdeteksi di Meranti dua titik dan Bengkalis satu titik," urainya.

Sugarin menjelaskan sejumlah wilayah pesisir Riau saat ini cukup rawan terjadi kebakaran lahan lantaran intensitas hujan sangat sedikit.

"Kita warning yang di sana, kondisi cukup panas, temperatur tinggi sehingga kebakaran berpotensi meluas dengan mudah," ujarnya.

Selain itu, kondisi geografis di wilayah tersebut yang berada berbatasan dengan laut juga akan mempersulit untuk melakukan pemadaman karena kondisi angin yang cukup kuat.