Jakarta (ANTARA News) - PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) membidik pendapatan sekitar Rp2,33 triliun pada 2016 atau naik sekitar 9,2 persen dibandingkan realisasi pendapatan 2015 sebesar Rp2,14 triliun.

"Peningkatan pendapatan didorong perkiraan terus membaiknya perekonomian nasional tahun ini (2016), serta tumbuhnya seluruh lini bisnis perseroan," kata Presiden Direktur MLPT, Wahyudi Chandra, di Jakarta, Kamis.

Menurut Wahyudi, perseroan mengandalkan sektor perbankan dan telekomunikasi sebagai pemasok pendapatan.

"Selain itu kami juga tengah meningkatkan ekspansi di sektor komersial. Tahun lalu pendapatan dari sektor industri ritel dan distribusi, manufaktur, dan migas meningkat signifikan," katanya.

Sementara itu, Direktur Keuangan MLPT Hanny Untar mengungkapkan perseroan pada 2016 mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp322 miliar, meningkat dibanding realisasi capex 2015 sekitar Rp100 miliar.

Tahun 2016 capex dialokasikan untuk untuk anak usaha yang bergerak dalam layanan data center PT Graha Teknologi sebesar Rp232 miliar, untuk PT Visonet Internasional bidang usaha total business process managed service Rp82 miliar, dan selebihnya sebesar Rp18 miliar untuk MLPT.

"Sumber pendanaan capex kami upayakan dari kas internal sebesar 30 persen, selebihnya 70 persen dari pinjaman perbankan," ujarnya.

Ia menjelaskan, tahun 2016, MLPT tetap akan menggenjot penjualan solusi dan jasa terutama untuk cloud, Big Data, analytics, security, dan mobility, serta Business Process Managed Service.

Sementara itu, Direktur Solution & Infrastructure Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto mengatakan, perseroan terus berupaya meningkatkan penjualan solusi bernilai tambah tinggi seperti solusi core banking BankVision, solusi Visionmobile untuk mengakomodir perbankan digital, dan vision analytics untuk membantu manajemen melakukan analisa.