PT INKA tawarkan pembuatan trem di Surabaya
31 Maret 2016 19:10 WIB
Dokumentasi sejumlah petugas memerhatikan pengerjaan kereta api listik di PT IINKA, Madiun, Jawa Timur, Rabu (25/9). PT INKA saat ini telah mengembangkan produk transportasi selain kereta api, di antaranya bus gandeng (Articulated bus) serta Monorel dan pada tahun 2012 PT. INKA telah memproduksi sebanyak 4.214 unit gerbong barang, 1.024 unit kereta penumpang, 240 unit KRL, 237 unit KRD/KRDE dan 78 unit lokomotif. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Surabaya (ANTARA News) - PT Industri Kereta Api (INKA) menawarkan pembuatan unit trem yang akan digunakan sebagai angkutan massal cepat di Kota Surabaya sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan.
"Siapa tahu Surabaya memesan unit trem-nya untuk angkutan massal cepat ke kami," ujar Direktur Utama PT INKA, Agus H Purnomo, saat menyampaikan sambutannya pada pelepasan ekspor gerbong kereta api ke Bangladesh, di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, kebetulan turut hadir Wali Kota Surabaya. Tri Rismaharini, yang tersenyum saat mendengar sambutan orang nomor satu di PT INKA dari atas podium.
"PT INKA tak hanya menjual unit kereta api ke pasar internasional, tapi pasar domestik juga terbukti karena memang mampu. Alangkah tepatnya jika pasar dalam negeri memanfaatkan," ucapnya.
Salah satu contoh pengakuan dari dalam negeri, kata dia, yakni diproduksinya kereta listrik dari Stasiun Manggarai di Jakarta menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
"Kereta listrik menuju bandara dari Stasiun Manggarai memesan ke PT INKA, sekarang kami menunggu pemesanan pemerintah atau perusahaan dalam negeri lainnya," katanya.
Ditemui usai acara pelepasan ekspor kereta api, Rismaharini menjelaskan, tidak mungkin tiba-tiba ada penunjukan terhadap PT INKA untuk membuat unit trem karena harus melalui prosedur.
"Itu masih dilakukan tender dari pusat dan saya tidak bisa asal tunjuk. Nanti khawatirnya bisa bermasalah," kata dia.
Birokrat yang juga kader PDI Perjuangan tersebut mengakui tidak perusahaan domestik saja yang menawarkan produksi angkutan massal cepat, tapi sejumlah perusahaan asing ingin bertemu, namun ditolaknya.
"Siapa tahu Surabaya memesan unit trem-nya untuk angkutan massal cepat ke kami," ujar Direktur Utama PT INKA, Agus H Purnomo, saat menyampaikan sambutannya pada pelepasan ekspor gerbong kereta api ke Bangladesh, di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, kebetulan turut hadir Wali Kota Surabaya. Tri Rismaharini, yang tersenyum saat mendengar sambutan orang nomor satu di PT INKA dari atas podium.
"PT INKA tak hanya menjual unit kereta api ke pasar internasional, tapi pasar domestik juga terbukti karena memang mampu. Alangkah tepatnya jika pasar dalam negeri memanfaatkan," ucapnya.
Salah satu contoh pengakuan dari dalam negeri, kata dia, yakni diproduksinya kereta listrik dari Stasiun Manggarai di Jakarta menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
"Kereta listrik menuju bandara dari Stasiun Manggarai memesan ke PT INKA, sekarang kami menunggu pemesanan pemerintah atau perusahaan dalam negeri lainnya," katanya.
Ditemui usai acara pelepasan ekspor kereta api, Rismaharini menjelaskan, tidak mungkin tiba-tiba ada penunjukan terhadap PT INKA untuk membuat unit trem karena harus melalui prosedur.
"Itu masih dilakukan tender dari pusat dan saya tidak bisa asal tunjuk. Nanti khawatirnya bisa bermasalah," kata dia.
Birokrat yang juga kader PDI Perjuangan tersebut mengakui tidak perusahaan domestik saja yang menawarkan produksi angkutan massal cepat, tapi sejumlah perusahaan asing ingin bertemu, namun ditolaknya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: