Intip strategi pengembang aplikasi lokal yang sukses
31 Maret 2016 18:58 WIB
CEO Inovideo Magna Global (PicMix) Calvin Kizana, Co-founder Minimo Agung Subagiyo, dan CEO dan Founder Touchten Games Anton Suharyo, menjadi pembicara dalam sebuah sesi di Google for Mobile yang digelar di Jakarta, Kamis (31/3/2016). (ANTARA News/ Arindra Meodia)
Jakarta (ANTARA News) - Google for Mobile tidak hanya menghadirkan pembicara asal luar negeri, namun juga para pengembang lokal yang sukses bersaing di pasar global.
Mereka adalah CEO Inovideo Magna Global (PicMix) Calvin Kizana, Co-founder Minimo Agung Subagiyo, dan CEO dan Founder Touchten Games Anton Suharyo.
Calvin mengungkap strategi PicMix bersaing di pasar global. Melihat kondisi pengguna saat itu yang lebih bangga menggunakan produk luar negeri, Calvin memilih untuk menyembunyikan identitas aplikasinya.
"Kami mengemas PicMix seperti aplikasi dari Inggris dan Amerika Serikat, dan melakukan promosi lewat media sosial dan kontak BBM," kata dia, di Jakarta, Kamis.
"Kami tidak memberi tahu bahwa kami berasal dari Indonesia. Kami tunggu sampai 10 juta pengguna untuk mengungkap identitas kami," sambung dia.
Sayangnya, setelah mengungkap identitas PicMix, Calvin mengatakan banyak orang yang tidak percaya bahwa aplikasi tersebut dibuat oleh orang Indonesia. Namun, hal itu, menurut Calvin, justru membuktikan besarnya potensi anak muda Indonesia.
Meski telah sukses, Calvin mengaku PicMix masih menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah inovasi.
"PicMix awalnya adalah aplikasi edit foto biasa. Kami harus tetap berinovasi untuk membuat pengguna tetap menggunakan aplikasi kami," ujar dia.
"Kami menambah fitur. Saat ini PicMix berkembang secara sosial. Kami membekali pengguna dengan konten yang dekat dengan mereka," lanjut dia.
Tantangan juga dihadapi oleh Co-founder Minimo Agung Subagiyo yang mengembangkan aplikasi bersama seorang temannya. "Kami hanya berdua, sementara kompetitor kami memiliki jumlah tim yang banyak. Solusinya, dengan sumber yang terbatas, kami mengerjakan seoptimal mungkin dengan memanfaatkan fitur-fitur dari Google," kata dia.
Sementara itu, desain game menjadi tantangan utama Founder Touchten Games Anton Suharyo dalam mengembangkan aplikasinya.
"Desain game menjadi tantangan utama. Selain itu, mengatur keinginan tim dan thinking out the box menjadi tantangan tersendiri," ujar Anton.
Mereka adalah CEO Inovideo Magna Global (PicMix) Calvin Kizana, Co-founder Minimo Agung Subagiyo, dan CEO dan Founder Touchten Games Anton Suharyo.
Calvin mengungkap strategi PicMix bersaing di pasar global. Melihat kondisi pengguna saat itu yang lebih bangga menggunakan produk luar negeri, Calvin memilih untuk menyembunyikan identitas aplikasinya.
"Kami mengemas PicMix seperti aplikasi dari Inggris dan Amerika Serikat, dan melakukan promosi lewat media sosial dan kontak BBM," kata dia, di Jakarta, Kamis.
"Kami tidak memberi tahu bahwa kami berasal dari Indonesia. Kami tunggu sampai 10 juta pengguna untuk mengungkap identitas kami," sambung dia.
Sayangnya, setelah mengungkap identitas PicMix, Calvin mengatakan banyak orang yang tidak percaya bahwa aplikasi tersebut dibuat oleh orang Indonesia. Namun, hal itu, menurut Calvin, justru membuktikan besarnya potensi anak muda Indonesia.
Meski telah sukses, Calvin mengaku PicMix masih menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah inovasi.
"PicMix awalnya adalah aplikasi edit foto biasa. Kami harus tetap berinovasi untuk membuat pengguna tetap menggunakan aplikasi kami," ujar dia.
"Kami menambah fitur. Saat ini PicMix berkembang secara sosial. Kami membekali pengguna dengan konten yang dekat dengan mereka," lanjut dia.
Tantangan juga dihadapi oleh Co-founder Minimo Agung Subagiyo yang mengembangkan aplikasi bersama seorang temannya. "Kami hanya berdua, sementara kompetitor kami memiliki jumlah tim yang banyak. Solusinya, dengan sumber yang terbatas, kami mengerjakan seoptimal mungkin dengan memanfaatkan fitur-fitur dari Google," kata dia.
Sementara itu, desain game menjadi tantangan utama Founder Touchten Games Anton Suharyo dalam mengembangkan aplikasinya.
"Desain game menjadi tantangan utama. Selain itu, mengatur keinginan tim dan thinking out the box menjadi tantangan tersendiri," ujar Anton.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: