Jakarta (ANTARA News) - Bayi berusia tiga bulan dengan inisial W diselamatkan oleh Polres Metro Jakarta Selatan dari transaksi perdagangan anak, Rabu (30/3) malam.

Bayi tersebut saat ini sudah berada di Rumah Aman Anak, Bambu Apus, Jakarta Timur.

"Bayinya dalam kondisi sehat tetapi kami masih perlu melakukan pemeriksaan medis ke rumah sakit besok," kata Kepala Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Bambu Apus, Neneng Heriyani, di Jakarta, Kamis.

Neneng mengatakan bayi W dijemput oleh Tim RPSA pada Rabu (30/3) pukul 22.00 WIB.

"Kami mendapat informasi dari Polres Jakarta Selatan ada kasus penjualan bayi lagi. Lalu kami jemput karena pada malam itu tidak ada Polwan dan bayi ini jangan sampai menginap di kantor polisi," jelas Neneng.

Menurut Neneng, kondisi bayi W jauh lebih sehat dibandingkan dengan bayi B, korban eksploitasi anak yang dicekoki obat penenang Riclona oleh pelaku.

"Kalau bayi W tidak diberi obat penenang, terlihat dari kondisinya dan fungsi motoriknya, responnya juga cukup baik. Kalau bayi B saat awal datang lemah sekali dan tidak memberi respon, beratnya juga lebih kecil dari bayi W padahal bayi B berusia enam bulan," ujar Neneng.

Ia menambahkan, saat ini dilakukan pemulihan bayi W dengan memberi kebutuhan gizi. Bayi W untuk sementara masih akan ditampung di RSPA.

"Kalau orangtuanya siapa belum tahu, masih dalam penelusuran. Disinyalir bayi ini berasal dari Tangerang," tutur Neneng.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan tiga anak yang menjadi korban eksploitasi yakni W (5 tahun), R (7 tahun), dan bayi B (6 bulan) yang kemudian dirujuk ke RSPA. Bayi B setiap hari diberi obat penenang Riclona 0,5 mg sebanyak dua kali sehari oleh orangtuanya. Kondisi bayi itu buruk dengan berat badan di bawah normal usianya dan menderita bibir sumbing.