110 siswa smkn pariaman UNBK
31 Maret 2016 10:59 WIB
Dokumentsi ratusan siswa SMA berdoa bersama jelang Ujian Nasional, di Masjid Agung Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (30/3). Doa bersama tersebut guna menguatkan mental dan spiritual bagi siswaguna menghadapi UN sehingga bisa meraih nilai yang memuaskan. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Pariaman, Sumatera Barat (ANTARA News) - Sebanyak 110 siswa SMKN 3 Kota Pariaman, Sumatera Barat, siap menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer alias UNBK.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pariaman, Kanderi, di Pariaman, Kamis, menyebutkan, 110 siswa itu telah menempuh uji coba sebanyak dua kali sebelum ujian diselenggarakan.
"Persiapan mental dan teknis para siswa dalam menghadapi ujian sudah kita bekali, dari hasil tes awal tersebut mereka semua siap untuk mengikuti ujian," tambah dia.
Ia meneruskan dalam pelaksanaan ujian berbasis komputer tersebut, satu ruangan kelas diisi oleh 20 peserta dengan pembagian tiga tahap waktu ujian setiap harinya.
Untuk satu tahapnya para siswa memiliki durasi waktu sebanyak 120 menit untuk menyelesaikan bidang studi yang diujikan.
"Jarak antara tahap satu dengan tahap dua itu kami sediakan sebanyak 60 menit sekaligus untuk melakukan pendaftaraan atau pengisian data umum peserta, jadi para peserta ujian bisa sedikit tenang dan rileks dalam menghadapi ujian," jelasnya.
Dalam sehari ada tiga tahap pembagian waktu ujian dengan dua ruangan kelas yang disediakan oleh pihak penyelenggara ujian.
Selain mengadakan persiapan kepada para siswa, pihak sekolah juga melakukan tes uji coba kelayakan komputer sebanyak dua kali untuk memastikan semua dalam keadaan baik.
"Kami tidak mau ambil risiko saat ujian berlangsung makanya wajib dilakukan uji kelayakan komputer yang akan difungsikan oleh para siswa," ujarnya.
Setiap kelas dibantu dua tenaga pengawas ujian, yang masih ditunjang dua asisten dari sekolah.
Terkait hanya baru satu sekolah saja yang mampu melaksanakan ujian berbasis komputer, pihaknya menyebutkan sekolah lain belum siap dari segi sarana dan prasana pendukung.
Selain itu mental para siswa juga belum sepenuhnya mampu untuk melaksanakan ujian berbasi komputer. Namun kedepan pihaknya akan mencoba untuk menerapkan lebih banyak sekolah yang melaksanakan ujian berbasis komputer.
Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum SLTP dan SLTA Disdikpora setempat, Emri Joni, mengatakan, untuk siswa SMK sendiri ujian akan dimulai pada Senin 4 hingga 7 April 2016 dengan empat bidang studi yang diujikan.
Empat bidang studi tersebut adalah bahasa Indoonesia, bahasa Inggris, matematika, dan teori kejuruan
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pariaman, Kanderi, di Pariaman, Kamis, menyebutkan, 110 siswa itu telah menempuh uji coba sebanyak dua kali sebelum ujian diselenggarakan.
"Persiapan mental dan teknis para siswa dalam menghadapi ujian sudah kita bekali, dari hasil tes awal tersebut mereka semua siap untuk mengikuti ujian," tambah dia.
Ia meneruskan dalam pelaksanaan ujian berbasis komputer tersebut, satu ruangan kelas diisi oleh 20 peserta dengan pembagian tiga tahap waktu ujian setiap harinya.
Untuk satu tahapnya para siswa memiliki durasi waktu sebanyak 120 menit untuk menyelesaikan bidang studi yang diujikan.
"Jarak antara tahap satu dengan tahap dua itu kami sediakan sebanyak 60 menit sekaligus untuk melakukan pendaftaraan atau pengisian data umum peserta, jadi para peserta ujian bisa sedikit tenang dan rileks dalam menghadapi ujian," jelasnya.
Dalam sehari ada tiga tahap pembagian waktu ujian dengan dua ruangan kelas yang disediakan oleh pihak penyelenggara ujian.
Selain mengadakan persiapan kepada para siswa, pihak sekolah juga melakukan tes uji coba kelayakan komputer sebanyak dua kali untuk memastikan semua dalam keadaan baik.
"Kami tidak mau ambil risiko saat ujian berlangsung makanya wajib dilakukan uji kelayakan komputer yang akan difungsikan oleh para siswa," ujarnya.
Setiap kelas dibantu dua tenaga pengawas ujian, yang masih ditunjang dua asisten dari sekolah.
Terkait hanya baru satu sekolah saja yang mampu melaksanakan ujian berbasis komputer, pihaknya menyebutkan sekolah lain belum siap dari segi sarana dan prasana pendukung.
Selain itu mental para siswa juga belum sepenuhnya mampu untuk melaksanakan ujian berbasi komputer. Namun kedepan pihaknya akan mencoba untuk menerapkan lebih banyak sekolah yang melaksanakan ujian berbasis komputer.
Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum SLTP dan SLTA Disdikpora setempat, Emri Joni, mengatakan, untuk siswa SMK sendiri ujian akan dimulai pada Senin 4 hingga 7 April 2016 dengan empat bidang studi yang diujikan.
Empat bidang studi tersebut adalah bahasa Indoonesia, bahasa Inggris, matematika, dan teori kejuruan
Pewarta: Eko Fajri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: