Jenderal TNI Mulyono dinobatkan ksatria panglima perang
31 Maret 2016 09:37 WIB
Dokumentasi warga bersiap mementaskan tari Ukurai untuk menyambut kedatangan tamu di Desa Looluna, Belu, NTT, Kamis (4/7). Hari ini Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, dinobatkan dalam prosesi adat setempat sebagai ksatria panglima perang. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Atambua, NTT (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, dinobatkan sebagai ksatria panglima perang oleh Raja Malaka Dominikus Kloit Teiseran (Liurai XV) dan Raja Loro Lamaknein II saat tiba di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, Kamis.
"Dengan dinobatkan sebagai Ksatria Perang oleh raja-raja di sini, maka lengkaplah sudah kewarganegaraan saya," kata Mulyono, kepada wartawan, saat tiba di Bandara AA Bere Tallo, Atambua.
Ia mengatakan, penobatan dia sebagai Ksatria Perang merupakan gelar pertama yang ia peroleh dari raja-raja di NTT khususnya oleh Raja Malaka dan Raja Loro Lamaknein II.
Jenderal berbintang empat itu menyatakan, kedatangannya untuk pertama kalinya ke NTT itu untuk meninjau secara langsung kondisi prajurit serta keamanan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste tersebut.
Sebelum mengunjungi NTT, dia juga telah meninjau wilayah perbatasan lainnya dengan tujuan yang sama.
Mulyono dan rombongan tiba di Atambua menggunakan jenis helikopter Pusat Penerbangan TNI AD tipe Bell 412 didampingi Komandan Korem 161/Wirasakti, Brigadir Jenderal TNI Heri Wiranto.
Saat tiba di apron bandara itu, Mulyono langsung disambut prosesi adat Natoni oleh tetua-tetua adat serta para Raja, dan kemudian dikenakan pakaian adat sebagai bentuk penghormatan terhadap dirinya.
"Dengan dinobatkan sebagai Ksatria Perang oleh raja-raja di sini, maka lengkaplah sudah kewarganegaraan saya," kata Mulyono, kepada wartawan, saat tiba di Bandara AA Bere Tallo, Atambua.
Ia mengatakan, penobatan dia sebagai Ksatria Perang merupakan gelar pertama yang ia peroleh dari raja-raja di NTT khususnya oleh Raja Malaka dan Raja Loro Lamaknein II.
Jenderal berbintang empat itu menyatakan, kedatangannya untuk pertama kalinya ke NTT itu untuk meninjau secara langsung kondisi prajurit serta keamanan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste tersebut.
Sebelum mengunjungi NTT, dia juga telah meninjau wilayah perbatasan lainnya dengan tujuan yang sama.
Mulyono dan rombongan tiba di Atambua menggunakan jenis helikopter Pusat Penerbangan TNI AD tipe Bell 412 didampingi Komandan Korem 161/Wirasakti, Brigadir Jenderal TNI Heri Wiranto.
Saat tiba di apron bandara itu, Mulyono langsung disambut prosesi adat Natoni oleh tetua-tetua adat serta para Raja, dan kemudian dikenakan pakaian adat sebagai bentuk penghormatan terhadap dirinya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: