Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Radjasa menolak spekulasi bahwa penyebab kecelakaan pesawat Garuda di Bandara Adisucipto Yogyakarta, Rabu pagi, akibat ulah teroris. Atas pertanyaan wartawan di Kepatihan Kompleks Pemprov DIY, Rabu petang, ia mengatakan masyarakat jangan berspekulasi dulu tentang penyebab kecelakaan pesawat ini, sebelum tim KNKT melakukan investigasi sebab-sebab kecelakaan yang membawa banyak korban jiwa itu. "Biarkanlah tim investigasi KNKT bekerja dulu dan kita tunggu hasil laporan mereka. Jadi pernyataan bahwa penyebab kecelakaan akibat teroris merupakan penilaian sangat dini dan spekulatif," katanya. Menyinggung kerja sama KNKT dan tim penyelidik dari Australia, ia mengatakan kerjasama itu jangan dipermasalahkan sebab Dephub sudah biasa menjalin kerja sama bidang perhubungan dengan negara lain dalam penyelidikan kecelakaan pesawat. "Dalam kaitan kecelakaan pesawat, kita biasa bekerja sama dengan negara lain, misalnya dengan Amerika Serikat, Hongkong dan negara-negara lainnya, terutama dalam membaca 'black box`. Kita belum memiliki teknologinya," kata Menhub. Menurut Menhub, penyelidikan bersama KNKT dan tim penyelidik dari Australia memang sudah dibicarakan dengan Dubes Australia untuk Indonesia maupun Menlu Australia Alexander Downer terutama menyangkut warga Australia yang ikut menjadi korban dalam kecelakaan itu. "Downer menilai kecelakaan ini sangat fatal dan perlu semangat untuk melakukan investigasi bersama KNKT dan Australia," katanya mengutip pernyataan Downer seraya menambahkan bahwa dirinya segera melaporlan kecelakaan ini kepada Presiden. Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Ihsan Tatang mengatakan, "black box" pesawat Garuda yang mengalami kecelakaan itu sudah diamankan dan diserahkan kepada tim investigasi KNKT. "Black box" tersebut nantinya digunakan untuk menentukan penyebab kecelakaan pesawat ini melalui rekaman percakapan pilot sebelum terjadi kecelakaan. "Namun saya belum mengetahui dengan pasti ke negara mana `black box` tersebut akan dikirim untuk mengungkap penyebab kecelakaan pesawat Garuda," katanya.(*)