Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri luar Negeri Bulgaria Daniel Mitov telah menyepakati perjanjian pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas di kedua negara.

Penandatanganan perjanjian yang dilakukan kedua menlu di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu, tersebut menjadi salah satu poin penting dalam kunjungan Menlu Mitov ke Indonesia dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

"Kunjungan Menlu Mitov akan membina fondasi hubungan bilateral kedua negara dan pembebasan visa bagi pemegang paspor dinas dan diplomatik akan memperkuat hubungan baik yang sudah terbina selama ini," kata Menlu Retno dalam pernyataan pers bersama Menlu Mitov.

Terkait masalah visa, Pemerintah Indonesia telah memberikan pembebasan visa bagi turis asal Bulgaria untuk berkunjung ke Indonesia.

Oleh karena itu, Indonesia mengharapkan Bulgaria dapat mendukung Indonesia dalam pembebasan Visa Schengen Uni Eropa.

"Kita melihat ada berbagai bidang yang potensial yang bisa dikembangkan untuk memiliki hubungan yang lebih baik," kata Menlu Retno.

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Mitov mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dalam Komunitas ASEAN dan komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan ASEAN-Uni Eropa ke level strategis.

Bagi Bulgaria, Mitov mengatakan Indonesia adalah negara anggota ASEAN terbesar dan Bulgaria berharap dapat meningkatkan hubungan yang sudah terjalin dengan baik ini, baik dengan Indonesia maupun ASEAN.

"Kami menghargai kepemimpinan Indonesia dalam Komunitas ASEAN dan komitmen dalam integrasi ASEAN serta dalam pembicaraan untuk meningkatkan hubungan ASEAN-Uni Eropa ke level strategis," kata dia.

Selain kesepakatan pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, kedua menlu juga menyepakati pelaksanaan Komisi Ekonomi Bersama Indonesia-Bulgaria yang akan dilaksanakan di Sofia, Bulgaria, pada 2017.

Bulgaria merupakan mitra dagang terbesar kesembilan dari 22 negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur dengan nilai perdagangan bilateral mencapai 96,81 juta dolar AS pada 2015 lalu.