Jakarta (ANTARA News) - Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri menegaskan pembangunan nasional semesta berencana yang disebut Presiden Pertama RI Soekarno, bisa dijadikan sebagai haluan negara, tidak hanya bersifat ideologis namun juga ilmiah.

"Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana adalah suatu kebijakan politik pembangunan yang tidak hanya berwatak ideologis sekaligus teknokratis, tetapi dapat dipastikan bersifat ilmiah, dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan," katanya di Jakarta, Rabu.

Hal itu dikatakan saat menjadi pembicara utama dalam acara bertajuk "Konvensi Nasional tentang Haluan Negara", di Balai Sidang Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, Dewan Perancang Nasional konsep tersebut, seluruh kekuatan rakyat terlibat aktif seperti para ahli, cendikiawan berbagai bidang, serta para akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Menurut dia, tidak kurang dari 589 orang yang bergabung di dalam "Seksi Penelitian Nasional Berencana".

"Artinya, ilmu pengetahuan digunakan oleh Depernas sebagai basis kerangka berpikir nasional dalam perumusan metode penelitian, metode perumusan, pembuatan rancangan, implementasi, pengawasan dan penilaian terhadap dijalankannya Tripola Pembangunan," ujarnya.

Megawati menjelaskan, dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana, Semesta artinya tidak saja meliputi seluruh daerah, tetapi juga mengenai semua jenis dan semua tingkat pembangunan.

Menurut dia, berencana artinya tahap demi tahap yang dilewati melalui segenap kekuatan bangsa, untuk itu agar pembangunan berjalan dengan sebaik-baiknya, maka harus diadakan pimpinan dan perencanaan.

"Tanpa pimpinan dan perencanaan maka hanya akan bermuara pada kegagalan, bahkan kekacauan," katanya.

Megawati mengatakan, cita-cita masyarakat adil dan makmur membutuhkan suatu perencanaan menyeluruh, overall planning, planning semesta, perencanaan yang meliputi semua bidang, dalam satu cetak biru yang didasarkan pada kebutuhan dan kepribadian Rakyat Indonesia.

Menurut dia, perencanaan pembangunan berisi kegiatan politik berencana, kegiatan ekonomi berencana, kegiatan sosial berencana, kegiatan kebudayaan berencana, kegiatan mental berencana.

"Pendeknya, kesemuanya mengandung muatan berencana. Berbagai perencanaan tersebut harus menjadi milik dari/dan harus dilaksanakan oleh seluruh Rakyat Indonesia untuk mencapai cita-citanya," katanya.

Dia menegaskan, dirinya menilai penting adanya haluan negara dan apabila lembaga negara ingin melakukan rembuk nasional maka sifatnya harus menyeluruh serta tidak memunculkan sekat-sekat.