Anggota DPR: disabilitas berhak akses fasilitas publik
30 Maret 2016 10:07 WIB
Petugas pengamanan dalam (Pamdal) DPR membantu penyandang disabilitas yang ingin menyaksikan Rapat Paripurna dengan pembahasan RUU Penyandang Disabilitas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/3/15). Rapat Paripurna DPR menyepakati RUU Penyandang Disabilitas menjadi UU Penyandang Disabilitas sebagai pemenuhan hak penyandang disabilitas baik hak ekonomi, politik, sosial maupun budaya. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Jakarta (ANTARA News) - Hak penyandang disabilitas dalam mendapatkan aksesibilitas untuk memanfaatkan fasilitas publik semakin kuat dengan adanya Undang-Undang Penyandang Disabilitas yang telah disepakati Pemerintah dan DPR untuk disahkan, kata Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay.
"Undang-Undang Penyandang Disabilitas salah satunya mengatur tentang hak aksesibilitas dan pelayanan publik untuk penyandang disabilitas," kata Saleh dihubungi di Jakarta, Rabu.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan penyandang disabilitas berhak untuk mendapatkan akomodasi yang layak sebagai bentuk aksesibilitas tersebut.
Penyandang disabilitas juga berhak memperoleh akomodasi yang layak dalam pelayanan publik secara optimal, wajar, bermartabat dan tanpa diskriminasi.
"Dalam mengakses pelayanan publik, penyandang disabilitas juga berhak mendapatkan pendampingan, penerjemahan dan penyediaan fasilitas yang mudah diakses tanpa tambahan biaya," tuturnya.
Karena itu, pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan pelayanan pelayanan publik, termasuk pelayanan jasa transportasi, yang mudah diakses oleh penyandang disabilitas.
"Pelayanan publik yang mudah diakses tersebut diselenggarakan oleh institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang dan badan hukum lain yang dibentuk untuk pelayanan publik," jelas Saleh.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan publik yang mudah diakses penyandang disabilitas akan diatur lebih jelas dalam peraturan pemerintah.
"Undang-Undang Penyandang Disabilitas salah satunya mengatur tentang hak aksesibilitas dan pelayanan publik untuk penyandang disabilitas," kata Saleh dihubungi di Jakarta, Rabu.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan penyandang disabilitas berhak untuk mendapatkan akomodasi yang layak sebagai bentuk aksesibilitas tersebut.
Penyandang disabilitas juga berhak memperoleh akomodasi yang layak dalam pelayanan publik secara optimal, wajar, bermartabat dan tanpa diskriminasi.
"Dalam mengakses pelayanan publik, penyandang disabilitas juga berhak mendapatkan pendampingan, penerjemahan dan penyediaan fasilitas yang mudah diakses tanpa tambahan biaya," tuturnya.
Karena itu, pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan pelayanan pelayanan publik, termasuk pelayanan jasa transportasi, yang mudah diakses oleh penyandang disabilitas.
"Pelayanan publik yang mudah diakses tersebut diselenggarakan oleh institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang dan badan hukum lain yang dibentuk untuk pelayanan publik," jelas Saleh.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan publik yang mudah diakses penyandang disabilitas akan diatur lebih jelas dalam peraturan pemerintah.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: