Bengkulu (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Bengkulu berhasil mengidentifikasi seluruh korban yang tewas terbakar akibat kerusuhan dan kebakaran Rumah Tahanan Negara Malabero Kota Bengkulu.

Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu, Brigjen Pol M Ghufron, di Bengkulu, Selasa, dua korban yang diserahkan pada siang Selasa, merupakan jenazah terakhir dari lima korban meninggal yang berhasil diidentifikasi DVI Polda Bengkulu.

"Jenazah sudah sulit dikenali, dua jenazah ini diidentifikasi dengan cara pencocokan DNA korban dengan keluarga," kata dia.

Dua korban kebakaran Rutan Malabero tersebut bernama Hendra Novianto dan Medi Satria, keduanya merupakan warga Kota Bengkulu.

"Tiga orang lagi sudah kita serahkan kepada pihak Rutan dan keluarga pada Minggu 27/3 dan Senin 28/3," katanya.

Korban Agus Purwanto berhasil diidentifikasi pada Minggu dan langsung diserahkan kepada keluarga. Sementara jenazah atas nama Agung Nugraha dan Heru Biliantoro diserahkan pada pihak keluarga pada pagi Senin.

Kebakaran yang menghanguskan seluruh ruang tahanan di Rutan Malabero yang berlokasi di Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu itu terjadi pada Jumat 25 Maret 2016 sekitar pukul 21.30 WIB.

Akibat kejadian tersebut lima penghuni rutan tewas terbakar di dalam ruang tahanan nomor tujuh blok tahanan narkoba.

Dari kejadian tersebut Kepolisian Bengkulu telah meminta keterangan kepada 40 orang saksi dan menetapkan sebanyak 17 tersangka kerusuhan dan pembakaran Rutan Malabero Bengkulu.