Korban kebakaran Rutan Malabero berhasil diidentifikasi polisi
30 Maret 2016 01:48 WIB
Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri membawa barang bukti hasil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Rumah Tahanan Negara (rutan) Malabero Kota Bengkulu, Minggu (27/3). Dari Hasil olah TKn ditemukan satu set gergaji pemotong besi, satu tang penjepit, meja kayu, besi tiang net voli, dua buah pecahan batu bata, sendok besi, dan kabel charger telepon genggam selanjutnya akan diperiksa secara forensik oleh tim Labfor Mabes Polri. (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)
Bengkulu (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Bengkulu berhasil mengidentifikasi seluruh korban yang tewas terbakar akibat kerusuhan dan kebakaran Rumah Tahanan Negara Malabero Kota Bengkulu.
Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu, Brigjen Pol M Ghufron, di Bengkulu, Selasa, dua korban yang diserahkan pada siang Selasa, merupakan jenazah terakhir dari lima korban meninggal yang berhasil diidentifikasi DVI Polda Bengkulu.
"Jenazah sudah sulit dikenali, dua jenazah ini diidentifikasi dengan cara pencocokan DNA korban dengan keluarga," kata dia.
Dua korban kebakaran Rutan Malabero tersebut bernama Hendra Novianto dan Medi Satria, keduanya merupakan warga Kota Bengkulu.
"Tiga orang lagi sudah kita serahkan kepada pihak Rutan dan keluarga pada Minggu 27/3 dan Senin 28/3," katanya.
Korban Agus Purwanto berhasil diidentifikasi pada Minggu dan langsung diserahkan kepada keluarga. Sementara jenazah atas nama Agung Nugraha dan Heru Biliantoro diserahkan pada pihak keluarga pada pagi Senin.
Kebakaran yang menghanguskan seluruh ruang tahanan di Rutan Malabero yang berlokasi di Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu itu terjadi pada Jumat 25 Maret 2016 sekitar pukul 21.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut lima penghuni rutan tewas terbakar di dalam ruang tahanan nomor tujuh blok tahanan narkoba.
Dari kejadian tersebut Kepolisian Bengkulu telah meminta keterangan kepada 40 orang saksi dan menetapkan sebanyak 17 tersangka kerusuhan dan pembakaran Rutan Malabero Bengkulu.
Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu, Brigjen Pol M Ghufron, di Bengkulu, Selasa, dua korban yang diserahkan pada siang Selasa, merupakan jenazah terakhir dari lima korban meninggal yang berhasil diidentifikasi DVI Polda Bengkulu.
"Jenazah sudah sulit dikenali, dua jenazah ini diidentifikasi dengan cara pencocokan DNA korban dengan keluarga," kata dia.
Dua korban kebakaran Rutan Malabero tersebut bernama Hendra Novianto dan Medi Satria, keduanya merupakan warga Kota Bengkulu.
"Tiga orang lagi sudah kita serahkan kepada pihak Rutan dan keluarga pada Minggu 27/3 dan Senin 28/3," katanya.
Korban Agus Purwanto berhasil diidentifikasi pada Minggu dan langsung diserahkan kepada keluarga. Sementara jenazah atas nama Agung Nugraha dan Heru Biliantoro diserahkan pada pihak keluarga pada pagi Senin.
Kebakaran yang menghanguskan seluruh ruang tahanan di Rutan Malabero yang berlokasi di Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu itu terjadi pada Jumat 25 Maret 2016 sekitar pukul 21.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut lima penghuni rutan tewas terbakar di dalam ruang tahanan nomor tujuh blok tahanan narkoba.
Dari kejadian tersebut Kepolisian Bengkulu telah meminta keterangan kepada 40 orang saksi dan menetapkan sebanyak 17 tersangka kerusuhan dan pembakaran Rutan Malabero Bengkulu.
Pewarta: Boyke LW
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Tags: