Makassar (ANTARA News) - Para petani tebu di Sulawesi Selatan bersepakat membentuk wadah organisasi Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Sulawesi Selatan dengan merujuk pada tindak lanjut program kerja DPP APTRI 2016-2017.

"Pembentukan DPD APTRI Provinsi Sulsel ini merupakan konsolidasi dari tiga organisasi DPC APTRI yang selama ini sudah ada di Sulsel, yakni DPC APTRI PG Bone, DPC APTRI PG Camming dan DPC APTRI PG Takalar," ujar pengurus DPP APTRI Bidang Hukum dan Advokasi, Mappanai Lewa melalui surat elektroniknya yang diterima di Makassar, Selasa.

Menindaklanjuti program kerja DPP APTRI 2016/2017 yang dibahas di Surabaya 21-23 Maret 2016, tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) APTRI di wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV di Sulawesi Selatan pada 28 Maret 2016 melaksanakan konsolidasi dan revitalisasi organisasi dengan membentuk kepengurusan di tingkat provinsi.

Mappanai Lewa yang juga Sekretaris Dewan Pertimbangan DPD APTRI Provinsi Sulsel mengemukakan, pembentukan DPD APTRI Provinsi Sulsel tersebut sejalan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan program kerja nasional APTRI.

Konsolidasi dalam bentuk Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di salah satu hotel di Makassar, Senin (28/3) itu menghasilkan komposisi kepengurusan antara lain Ketua DPRD Kabupaten Takalar sebagai Ketua Dewan Pertimbangan, dibantu dengan Mappanai Lewa sebagai Sekretaris dan Andi Mappatoba selaku anggota Dewan Pertimbangan.

Sementara di jajaran pengurus terpilih Andi Darmawan dari Pabrik Gula Bone sebagai Ketua Umum DPD APTRI Provinsi Sulsel dan Maesuri dari PG Takalar sebagai sekretaris umum.

Musda ini, kata Lewa, juga dihadiri oleh masing-masing administrator dari Pabrik Gula (PG) Bone, PG Camming dan PG Takalar mewakili Kuasa Direksi PTPN X.

"Kami berharap kepengurusan ini bisa dilantik pada April nanti dan dihadiri oleh Menteri Pertanian yang kebetulan punya jadwal kunjungan ke Sulsel, tanggal tepatnya masih dikonfirmasi," tegas Lewa.

Ketua Umum DPP APTRI Abdul Wahid menyambut baik program konsolidasi organisasi APTRI di Sulsel melalui forum Musda dan pembentukan organisasi di level provinsi (DPD).

"Pembentukan DPD sekaligus pelaksanaan Musda itu menjadi bukti partisipasi aktif para petani tebu dalam mewujudkan upaya pembangunan industri gula nasional, khususnya dalam upaya mewujudkan program swasembada gula sebagai bagian dari program nasional menegakkan kedaulatan di sektor pangan.

"Melalui organisasi ini, kita akan berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas petani tebu di Sulsel dalam melakukan budidaya tebu, sehingga pada gilirannya mampu meningkatkan produktivitas tebu, terutama tebu rakyat, demi lebih meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Provinsi Sulsel," kata Wahid.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina APTRI HM Arum Sabil juga mengapresiasi terbentuknya DPD APTRI Provinsi Sulsel. Dalam kaitan itu Arum menekankan agar jajaran pengurus DPD APTRI Provinsi Sulsel selalu melakukan koordinasi dengan mitra strategis pergulaan yang ada di wilayah kerja Provinsi Sulawesi Selatan.

"Saya perlu tekankan hal tersebut karena bagaimanapun juga besarnya organisasi ini, sehebat apapun petaninya, tidak akan berarti apa-apa tanpa melibatkan mitra strategisnya, dalam hal ini adalah pabrik gula (PG). Karenanya teruslah membina hubungan baik dengan PG dan lakukanlah koordinasi terhadap segala persoalan yang terkait dengan masalah pergulaan yang dihadapi," kata Arum.

Arum juga mengingatkan agar organisasi dan jajaran pengurus DPD APTRI Provinsi Sulsel terus memupuk kebersamaan dan persatuan kepada seluruh anggotanya.

Karena hanya dengan kebersamaan dan persatuan akan melahirkan suatu kekuatan sekaligus menegaskan eksistensi petani tebu di Provinsi Sulsel dihadapan seluruh stake holder pergulaan di wilayah tersebut.

"Sekali lagi, atas nama organisasi maupun selaku petani tebu saya ucapkan selamat atas terbentuknya DPD APTRI Provinsi Sulsel," pungkas Arum.