Perth (ANTARA News) - Komunitas Muslim Indonesia di Kota Perth, Australia Barat, Senin sore, mulai menggunakan sebuah gedung dua lantai sebagai "rumah baru" yang mewadahi berbagai kegiatan umat Muslim Indonesia di Perth.

Gedung yang disebut dengan IUC itu berdiri di bilangan Sevenoaks Street, Cannington, dan sementara disewa berkat kerja sama berbagai organisasi masyarakat, termasuk Cahaya Hati, Mitra Sunda, PPIP, KIPAS, ASWA, CIMSA, dan ICMI. Inisiatif ini juga terwujud berkat dukungan PIMSI, NU Australia Barat, Muhammadiyah Australia Barat, serta beberapa pengajian dan individu.

"Untuk jangka pendek, kita menyewa gedung ini dulu, dengan pertimbangan lokasi yang strategis," ujar Ahmad Yani yang mewakili komunitas Aceh di Australia Barat.

IUC terletak hanya 140 meter dari stasiun kereta Queens Park. Total luas ruangan dua lantai adalah 360 meter persegi dengan pagar besi agak tinggi di bagian depan yang menghadap Sevenoaks Street.

Gedung itu juga dilengkapi dengan toilet, dapur, serta beberapa ruang kamar. Di bagian samping gedung, terdapat lahan parkir yang cukup memadai.

Yani juga menyebutkan bahwa saat ini sudah banyak masjid tersebar di Kota Perth, "...yang kita butuhkan adalah (gedung untuk--red) komunitas."

Disitir dari laman www.AussieMuslims.net, di Australia Barat tercatat lebih dari 30 masjid, mushola, dan tempat sholat. Beberapa masjid berafiliasi dengan kelompok Muslim dari negara-negara tertentu seperti Bosnia dan Turki.

Menurut perkiraan para pengurus IUC, saat ini jumlah Muslim Indonesia di Perth mencapai 1.500 orang, dan mereka memiliki banyak kegiatan keagamaan antara lain pengajian untuk anak-anak (TPA), pengajian untuk orang dewasa, kelas Tahsin, dan tadabur.

Panitia yang menggagas upaya pengadaan gedung komunitas Muslim di Perth berharap dalam waktu dekat akan tersusun pengurus yang bertugas mengakomodir segala keperluan IUC, berikut pula jadwal pemakaiannya.

"Rumah baru" komunitas Muslim di Perth ini dibuka untuk kegiatan umat mulai pukul 7 pagi hingga 10 malam.