Aden (ANTARA News) - Serangan pesawat tanpa awak (drone) AS menewaskan delapan orang diduga anggota Al Qaeda di Yaman selatan, Sabtu malam, kata warga setempat.

Serangan tersebut bagian dari upaya Amerika Serikat memerangi kelompok keras di tengah perluasan perang saudara di negara tersebut.

Dua peluru kendali menghantam pemberontak itu, yang berkumpul di pelataran Desa Al Hudhn dan Desa Naqeel Al Hayala, kata warga pesisir selatan Provinsi Abyan melalui telepon kepada Reuters.

Kelompok Al Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) unggul dalam perang saudara Houthi, yang bersekutu dengan Iran, melawan pasukan presiden terasing Abdurabbu Mansour Hadi dengan merebut wilayah dan mengelolanya lebih terbuka.

Kelompok tersebut melakukan serangan terhadap pemerintah Yaman dalam beberapa tahun, merencanakan peledakan pesawat terkait dengan AS, dan menyatakan bertanggung jawab atas serangan di kantor redaksi majalah Prancis di Paris pada Januari 2015, yang menewaskan 12 orang.

Pasukan AS terus melancarkan serangan terhadap kelompok militan tersebut dengan menggunakan pesawat nirawak, meskipun telah mengevakuasi personel militer dan intelijennya dari Yaman pada Maret tahun lalu.

Serangan tersebut telah menewaskan beberapa pucuk pimpinan AQAP, termasuk kepalanya, Nasser Al Wuhayshi, yang terkena serangan pesawat nirawak pada Juni tahun lalu.

AS mengakui penggunaan pesawat nirawak tersebut, namun menolak memberikan komentar atas jenis serangan.

Sedikit-dikitnya 50 anggota kelompok militan Al Qaeda tewas dalam serangan udara AS di kamp pelatihan Al Qaeda di wilayah pergunungan Yaman selatan, demikian kata petugas medis dan pejabat lokal pada 22 Maret lalu.

(M038)