Banjarnegara (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyatakan bahwa tanah longsor kembali terjadi di Desa Clapar pada Sabtu (26/3) malam sehingga mengakibatkan dua rumah roboh.

"Tadi, sekitar pukul 23.10 WIB, terdengar suara grek yang cukup keras hingga dua kali dan ternyata ada dua unit rumah yang roboh," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Banjarnegara Catur Subandrio didampingi Koordinator Posko Aju Clapar Andri Sulistyo di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kata dia, tanah kembali bergeser sekitar 1,5 meter sejak Sabtu sore hingga malam.

Bahkan, kata dia, dua jalan darurat yang telah dibuat pada Sabtu siang, kondisinya susah untuk dilewati pascagerakan tanah itu.

"Akses ke pemukiman kembali rusak parah. Kondisi malam ini terang," katanya.

Dia menjelaskan petugas pemantauan lapangan dari unsur BPBD Banjarnegara, Kodim 0704/Banjarnegara, Polres Banjarnegara, SAR Kabupaten Banjarnegara, Satuan Polisi Pamong Praja, SAR Wonosobo, Bagana, dan beberapa relawan masih berada di sekitar lokasi.

Andri mengatakan bahwa pemantauan dilakukan dengan lampu "light tower" berkekuatan 1.000 watt dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Upaya yang akan dilaksanakan besok (Minggu, red.) pagi di antaranya memperbaiki jalan darurat, membongkar rumah yang roboh, dan membuat rintisan jalan anternatif untuk evakuasi," katanya.

Terkait dengan warga yang mengungsi, pihaknya masih melakukan "assessment" namun diperkirakan masih 281 orang seperti malam sebelumnya.

Bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar RT01, RT02, dan RT03 di wilayah RW 01, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, terjadi pada Jumat (25/3) akibat hujan lebat yang berlangsung sejak Kamis (24/3) sore.

Dengan adanya dua rumah yang roboh pada Sabtu (26/3) malam, hingga saat ini tercatat 14 rumah yang rusak berat sejak terjadinya bencana tersebut.