Ribuan peziarah ikuti prosesi "Semana Santa" di Larantuka
25 Maret 2016 21:41 WIB
Sejumlah pemuda menggelar drama Jalan Salib Hidup yang mengisahkan penderitaan Yesus Kristus, di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (FOTO ANTARA/Ismar Patrizki)
Larantuka, Flores Timur (ANTARA News) - Ribuan peziarah Katolik dari berbagai daerah di Tanah Air, mengikuti prosesi Semana Santa (Pekan Suci) sebagai bagian dari tradisi Jumat Agung nan sakral di Larantuka.
Sejak pukul 14.30 WITA, para Converia sudah memikul Tuan Ma (Bunda Maria) usai menyambut kedatangan Tuan Meninu (Arca Bayi Yesus) yang diarak melalui laut.
Dalam tradisi Gereja Katolik Larantuka, prosesi Jumat Agung dilakukan dengan mengarak Patung Bunda Maria (Tuan Ma) sebagai pelindung Kota Larantuka dan arca Tuan Meninu keliling ibu kota Kabupaten Flores yang terletak di kaki Gunung (Ile) Mandiri.
Ribuan peziarah Katolik menggelar prosesi Jumat Agung mengelilingi Kota Lama usai mengikuti misa Jumat Agung dan penciuman Salib.
Sambil jalan beriringan dan memegang lilin yang menyala, para peziarah juga berdoa dan menyayi memuji Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Umat dan para peziarah Katolik tetap hening dalam Doa Bapa Kami dan Salam Maria sambil menyinggahi armida-armida.
"Nanti prosesi ini akan berakhir di Gereja Katedral, yang sebelumnya diarak dari Katedral juga," kata Anton Fernandez, seorang petugas keamanan.
Budayawan Larantuka, Bernard Tukan mengatakan, prosesi pada malam Jumat itu adalah mengenang kembali kisah sengsara Yesus kristus saat memanggul salib ke bukit Golgota dan wafat di kayu Salib.
"Dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya jalan salib ini akan selesai pada jam 02.30 WITA subuh," kata Bernard.
Sejak pukul 14.30 WITA, para Converia sudah memikul Tuan Ma (Bunda Maria) usai menyambut kedatangan Tuan Meninu (Arca Bayi Yesus) yang diarak melalui laut.
Dalam tradisi Gereja Katolik Larantuka, prosesi Jumat Agung dilakukan dengan mengarak Patung Bunda Maria (Tuan Ma) sebagai pelindung Kota Larantuka dan arca Tuan Meninu keliling ibu kota Kabupaten Flores yang terletak di kaki Gunung (Ile) Mandiri.
Ribuan peziarah Katolik menggelar prosesi Jumat Agung mengelilingi Kota Lama usai mengikuti misa Jumat Agung dan penciuman Salib.
Sambil jalan beriringan dan memegang lilin yang menyala, para peziarah juga berdoa dan menyayi memuji Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Umat dan para peziarah Katolik tetap hening dalam Doa Bapa Kami dan Salam Maria sambil menyinggahi armida-armida.
"Nanti prosesi ini akan berakhir di Gereja Katedral, yang sebelumnya diarak dari Katedral juga," kata Anton Fernandez, seorang petugas keamanan.
Budayawan Larantuka, Bernard Tukan mengatakan, prosesi pada malam Jumat itu adalah mengenang kembali kisah sengsara Yesus kristus saat memanggul salib ke bukit Golgota dan wafat di kayu Salib.
"Dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya jalan salib ini akan selesai pada jam 02.30 WITA subuh," kata Bernard.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: