Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad meresmikan peluncuran layanan Mobil Mandiri, Mandiri EDC serta "branchless banking" yang bertempat di pusat perbelanjaan Timor Plaza Dili, Rabu.

Dalam siaran pers OJK yang diterima di Jakarta, Rabu, peresmian perluasan layanan Bank Mandiri di Timor Leste ini dihadiri Direktur Mikro dan Bisnis Bank Mandiri Tardi serta Deputi Gubernur Banco Central de Timor-Leste (BCTL) Sara Lobo.

"Perluasan layanan perbankan Bank Mandiri ini menunjukkan bahwa produk-produk dan jasa perbankan Indonesia bisa dikembangkan di negara lain seperti Timor Leste," kata Muliaman dalam sambutannya.

Ia menambahkan perluasan layanan Bank Mandiri ini juga akan semakin mendekatkan layanan keuangan di pelosok Timor Leste, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat di negara tersebut secara keseluruhan.

"Ini merupakan tonggak penting perluasan industri jasa keuangan Indonesia serta membuka peluang bagi lembaga jasa keuangan Indonesia lainnya untuk hadir di Timor Leste," tambah Muliaman.

Direktur Bank Mandiri Tardi menjelaskan tambahan layanan perbankan ini akan memberi kemudahan serta bisa mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Timor Leste.

Menurut dia, Bank Mandiri menargetkan adanya lima buah Mobil Mandiri dan 50 EDC di Timor Leste pada tahun 2016, serta mempercepat pelaksanaan "branchless banking" di negara ini dalam waktu singkat.

Berdasarkan catatan, Bank Mandiri sudah beroperasi di Timor Leste sejak 2003 dan hingga saat ini telah memiliki 48.000 nasabah serta menjadi salah satu bank terbesar di kawasan Timor Leste.

Sebelumnya, OJK dan Banco Central de Timor-Leste (BCTL), pada Selasa (22/3), telah menyepakati nota kesepahaman mengenai pertukaran informasi dan peningkatan kapasitas pengawasan di bidang sektor jasa keuangan, pengawasan operasional lintas batas serta pengembangan inklusi keuangan.

Gubernur BCTL Abraao de Vasconselos mengatakan kerjasama dengan OJK akan sangat menguntungkan karena bisa mendukung kemajuan perekonomian negara yang sektor perdagangannya bergantung pada Indonesia ini.

"Selain pengawasan sektor jasa keuangan lintas batas. Kerja sama di bidang inklusi keuangan bisa membantu kita meningkatkan perekonomian dan mengurangi kemiskinan," kata Abraao.