Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta kepada Fox Sports dan pihak Formula Satu (F1) agar ketiadaan Bendera Merah Putih di foto Rio Haryanto saat berlaga di Australia, pada Minggu (20/3), tidak terulang.

"TV Fox Sports dan pihak F1 harus lebih jeli dalam proses penyajian bahan siar. Hal ini penting sehingga tidak menimbulkan kesan perlakuan diskriminatif dan penyepelean terhadap salah satu peserta dan negaranya," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menpora menyesalkan pemasangan profil pebalap nasional asal Jawa Tengah itu pada "preshow" perdana F1, di Sirkuit Melbourne Grand Prix Albert Park, yang tidak ditampilkan dengan Bendera Indonesia, sementara foto pebalap asal Jerman Pascal Wehrlein yang disandingkan di sebelah foto Rio Haryanto, dilengkapi dengan bendera negaranya.

"Bendera adalah simbol kehormatan negara, jika pebalap lain ditampilkan bersama bendera asal negaranya dalam grafik, Rio juga seharusnya demikian karena merupakan kebanggaan Indonesia," tegas Menpora.

Oleh karena itu, pria yang kerap disapa dengan Cak Imam ini juga menilai wajar masyarakat Indonesia kemudian geram dengan kejadian tersebut, yang ditunjukkan dengan sejumlah "postingan" di beberapa media sosial berupa tudingan perlakuan diskriminatif yang diterima pebalap 23 tahun itu dari pihak Fox Sports dan F1.

Menurut Imam Nahrawi, sikap yang ditunjukkan masyarakat tersebut merupakan bentuk perhatian besar terhadap Rio Haryanto yang telah mencetak sejarah tampil di ajang balap jet darat bergengsi tersebut, sekaligus wujud nasionalisme bangsa Indonesia.

"Rio Haryanto memang telah mengukir sejarah bagi bangsa Indonesia, wajar jika masyarakat terusik jika dia ditampilkan tanpa Bendera Merah Putih dalam acara yang disaksikan jutaan pemirsa di seluruh dunia," kata Menpora menambahkan.

Ia menakankan insiden bendera ini tidak boleh terjadi lagi pada seri kedua F1, di Bahrain, yang akan digelar pada 1 hingga 3 April 2016.