Catatan serangan ISIS di Belgia
23 Maret 2016 13:11 WIB
Warna bendera Belgia, hitam, kuning dan merah diproyeksikan di air mancur Trevi di Roma, Italia sebagai penghormatan kepada korban serangan bom Brussels, Selasa (22/3/2016). (REUTERS/Stefano Rellandini/djo/16)
Brussels (ANTARA News) - Menyusul serangan ISIS pada Selasa di Brussels, Belgia, berikut adalah urutan sejarah kekerasan ISIS di Belgia dan aksi polisi serta peradilan dalam kaitannya dengan kasus ini.
24 Mei 2014
Empat orang terbunuh dalam penembakan di Museum Yahudi di pusat kota Brussels. Penyerangnya adalah orang berkebangsaan Perancis, Mehdi Nemmouche (29), yang kemudian ditahan di Marseille, Perancis. Dia diekstradisi dan menunggu persidangan di Belgia.
29 September 2014
Jaksa penuntut Belgia menuduh 46 anggota grup Islam, Sharia4Belgium, atas kepemilikan sebuah organisasi teroris dan mencuci otak para pemuda Belgia untuk bergabung bertempur di Suriah. Putusan atas terdakwa diumumkan pada Februari 2015.
15 Januari 2015
Seminggu setelah serangan ISIS di Paris atas majalah Charlie Hebdo dan swalayan Yahudi, polisi Belgia menewaskan dua pria yang menyerang mereka dengan tembakan selama satu dari lusinan penyergapan grup Islamis yang menurut Jaksa Penuntut Federal akan melancarkan "serangan teroris dalam skala besar".
21 Agustus 2015
Seorang pria Maroko usia 25 tahun bernama Ayoub El Khazzani melukai tiga orang di kereta cepat Thalys di sebelah Utara Prancis sebelum akhirnya dilumpuhkan oleh penumpang yang di antaranya adalah tentara Amerika Serikat. Dia naik di Brussels.
13 November 2015
Paris diguncang oleh serangan bersenjata dan bom kembar secara bersamaan di situs-situs hiburan di sekitar kota di mana 130 orang tewas dan 368 terluka. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan. Dua dari 10 pelaku adalah penduduk Belgia dan tiga lainnya berkebangsaan Perancis, tapi tinggal di Brussels.
14 November 2015
Seorang warga negara Perancis yang tinggal di Belgia, Salah Abdeslam (26), yang juga ada di antara penyerang Paris, menelepon temannya di Brussels untuk menjemputnya dengan mobil dari Paris setelah dia mengubah pikirannya dan tidak jadi meledakkan diri. Rompi bom miliknya kemudian ditemukan polisi di tempat sampah di pinggiran Paris. Abdeslam keluar dari mobil di Brussels dan menghilang.
15 Maret 2016
Polisi Belgia membunuh seorang penembak setelah beberapa petugas terluka dalam sebuah penyergapan di apartemen Brussels dalam hubungannya dengan investigasi serangan teror Paris. Dua tersangka lain kabur. Pencarian di apartemen mengungkapkan sidik jari Salah Abdeslam, pelaku hidup terakhir pada serangan Paris, mengindikasikan buronan itu ada di Belgia.
18 Maret 2016
Polisi Belgia menangkap Abdeslam, yang sebelumnya menjadi orang paling diburu se-Eropa, setelah ditembak di Brussels. Menteri Dalam Negeri dan Luar Negeri Belgia mengingatkan pada 20 dan 21 Maret bahwa tersangka Abdeslam dan kaki tangannya merencanakan serangan segera.
22 Maret 2016
Brussels menjadi target serangan ISIS dengan setidaknya 30 orang terbunuh dalam ledakan bom di bandara dan di dalam kereta bawah tanah metro. Salah satu ledakan adalah serangan bunuh diri.
Media Belgia menerbitkan gambar tiga orang pria dari kamera pengaman yang dicurigai melakukan peledakan bom di bandara Brussels awal hari itu. Identitas mereka tak diketahui. Tak ada indikasi siapa yang melakukan serangan di metro.
24 Mei 2014
Empat orang terbunuh dalam penembakan di Museum Yahudi di pusat kota Brussels. Penyerangnya adalah orang berkebangsaan Perancis, Mehdi Nemmouche (29), yang kemudian ditahan di Marseille, Perancis. Dia diekstradisi dan menunggu persidangan di Belgia.
29 September 2014
Jaksa penuntut Belgia menuduh 46 anggota grup Islam, Sharia4Belgium, atas kepemilikan sebuah organisasi teroris dan mencuci otak para pemuda Belgia untuk bergabung bertempur di Suriah. Putusan atas terdakwa diumumkan pada Februari 2015.
15 Januari 2015
Seminggu setelah serangan ISIS di Paris atas majalah Charlie Hebdo dan swalayan Yahudi, polisi Belgia menewaskan dua pria yang menyerang mereka dengan tembakan selama satu dari lusinan penyergapan grup Islamis yang menurut Jaksa Penuntut Federal akan melancarkan "serangan teroris dalam skala besar".
21 Agustus 2015
Seorang pria Maroko usia 25 tahun bernama Ayoub El Khazzani melukai tiga orang di kereta cepat Thalys di sebelah Utara Prancis sebelum akhirnya dilumpuhkan oleh penumpang yang di antaranya adalah tentara Amerika Serikat. Dia naik di Brussels.
13 November 2015
Paris diguncang oleh serangan bersenjata dan bom kembar secara bersamaan di situs-situs hiburan di sekitar kota di mana 130 orang tewas dan 368 terluka. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan. Dua dari 10 pelaku adalah penduduk Belgia dan tiga lainnya berkebangsaan Perancis, tapi tinggal di Brussels.
14 November 2015
Seorang warga negara Perancis yang tinggal di Belgia, Salah Abdeslam (26), yang juga ada di antara penyerang Paris, menelepon temannya di Brussels untuk menjemputnya dengan mobil dari Paris setelah dia mengubah pikirannya dan tidak jadi meledakkan diri. Rompi bom miliknya kemudian ditemukan polisi di tempat sampah di pinggiran Paris. Abdeslam keluar dari mobil di Brussels dan menghilang.
15 Maret 2016
Polisi Belgia membunuh seorang penembak setelah beberapa petugas terluka dalam sebuah penyergapan di apartemen Brussels dalam hubungannya dengan investigasi serangan teror Paris. Dua tersangka lain kabur. Pencarian di apartemen mengungkapkan sidik jari Salah Abdeslam, pelaku hidup terakhir pada serangan Paris, mengindikasikan buronan itu ada di Belgia.
18 Maret 2016
Polisi Belgia menangkap Abdeslam, yang sebelumnya menjadi orang paling diburu se-Eropa, setelah ditembak di Brussels. Menteri Dalam Negeri dan Luar Negeri Belgia mengingatkan pada 20 dan 21 Maret bahwa tersangka Abdeslam dan kaki tangannya merencanakan serangan segera.
22 Maret 2016
Brussels menjadi target serangan ISIS dengan setidaknya 30 orang terbunuh dalam ledakan bom di bandara dan di dalam kereta bawah tanah metro. Salah satu ledakan adalah serangan bunuh diri.
Media Belgia menerbitkan gambar tiga orang pria dari kamera pengaman yang dicurigai melakukan peledakan bom di bandara Brussels awal hari itu. Identitas mereka tak diketahui. Tak ada indikasi siapa yang melakukan serangan di metro.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: