Menlu Australia kagumi program telemedicine Makassar Pomanto
22 Maret 2016 23:08 WIB
Ilustrasi. Peresmian Konjen Australia. Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop memberi sambutan saat peresmian Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/3/16). Penempatan konsulat jenderal Australia di Makassar tersebut untuk mengembangkan kerjasama bilateral dibidang perdagangan dan investasi di Makassar dan Indonesia Timur. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Makassar (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop kagum oleh terobosan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di bidang kesehatan dengan memadukan teknologi kedokteran dalam satu kartu yakni telemedicine.
"Ini adalah terobosan yang sangat brilian karena semua rekam medis dari si pasien sudah ada dalam kartu smart card yang diciptakan wali kota, luar biasa," ujarnya di Makassar, Selasa.
Menlu Julia Bishop bersama rombongan dari Kedutaan Australia juga menyaksikan pelayanan Telemedicine di Puskesmas Pembantu (Pustu) yang juga difungsikan sebagai Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Di bilik Home Care yang disatukan dengan Telemedicine, Bishop menyaksikan pemeriksaan EKG (Jantung) bagi pasien yang tengah terbaring di ranjang Pustu.
Ditangani seorang dokter, pasien menerima pelayanan EKG yang terbaca pada layar monitor. Danny memaparkan kepada Bishop, jika pelayanan kesehatan di Makassar dapat dilakukan dari rumah melalui fasilitas homecare (Dottorota) yang digandengkan dengan Telemedicine.
Hasil diagnosa dari dokter di Rumah Sakit dikirimkan ke dokter yang berada di rumah pasien. Seluruh proses pemeriksaan Telemedicine berbasis smart city, menggunakan Smart Card yang memuat riwayat atau rekam medik pasien.
Bishop menyimak penjelasan Danny. Ia tak mampu menutupi kekagumannya, menyaksikan di Pustu yang berada di tengah - tengah lorong melayani pemeriksaan EKG.
Sementara itu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan, bahwa program Telemedicine yang diciptakannya itu merupakan yang pertama di dunia dan dengan satu kartu untuk semua data pribadi warga Makassar, semuanya telah terdata dalam kartu pintar tersebut.
Telemedicine yang dikembangkannya dengan mengintegrasikan semua data-data pribadi maupun rekam medik setiap warga dalam satu kartu itu akan memudahkan tim medis ataupun dokter dalam melakukan pemeriksaan secara komprehensif terhadap para pasien.
"Ini adalah terobosan yang sangat brilian karena semua rekam medis dari si pasien sudah ada dalam kartu smart card yang diciptakan wali kota, luar biasa," ujarnya di Makassar, Selasa.
Menlu Julia Bishop bersama rombongan dari Kedutaan Australia juga menyaksikan pelayanan Telemedicine di Puskesmas Pembantu (Pustu) yang juga difungsikan sebagai Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Di bilik Home Care yang disatukan dengan Telemedicine, Bishop menyaksikan pemeriksaan EKG (Jantung) bagi pasien yang tengah terbaring di ranjang Pustu.
Ditangani seorang dokter, pasien menerima pelayanan EKG yang terbaca pada layar monitor. Danny memaparkan kepada Bishop, jika pelayanan kesehatan di Makassar dapat dilakukan dari rumah melalui fasilitas homecare (Dottorota) yang digandengkan dengan Telemedicine.
Hasil diagnosa dari dokter di Rumah Sakit dikirimkan ke dokter yang berada di rumah pasien. Seluruh proses pemeriksaan Telemedicine berbasis smart city, menggunakan Smart Card yang memuat riwayat atau rekam medik pasien.
Bishop menyimak penjelasan Danny. Ia tak mampu menutupi kekagumannya, menyaksikan di Pustu yang berada di tengah - tengah lorong melayani pemeriksaan EKG.
Sementara itu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan, bahwa program Telemedicine yang diciptakannya itu merupakan yang pertama di dunia dan dengan satu kartu untuk semua data pribadi warga Makassar, semuanya telah terdata dalam kartu pintar tersebut.
Telemedicine yang dikembangkannya dengan mengintegrasikan semua data-data pribadi maupun rekam medik setiap warga dalam satu kartu itu akan memudahkan tim medis ataupun dokter dalam melakukan pemeriksaan secara komprehensif terhadap para pasien.
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: