HELI JATUH - Warga tak bisa lagi dekati lokasi musibah
21 Maret 2016 16:50 WIB
Sejumlah prajurit memasukan peti jenazah korban jatuhnya helikopter ke dalam pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, Senin (21/3/2016). Tiga belas jenazah korban jatuhnya helikopter milik TNI di Desa Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, diberangkatkan ke Jakarta setelah diidentifikasi di RS Bhayangkara Palu. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Palu (ANTARA News) - Warga Poso, Sulawesi Tengah, hingga Senin sore masih antusias mendatangi lokasi jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat di Dusun Pattiro Bajo, Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir.
Camat Poso Pesisir Muhlis Saing Dulla yang dihubungi dari Palu pada Senin mengatakan, masyarakat datang secara bergantian melihat dari dekat lokasi kejadian jatuhnya heli yang mengangkut 13 perwira dan prajurit TNI tersebut.
"Tetapi tidak bisa lagi mendekat karena sudah dipasang garis polisi," katanya.
Berbeda dengan situasi Minggu malam, lokasi tersebut masih bisa dijangkau langsung oleh warga karena belum ada garis polisi, bahkan sebagian dari mereka secara sukarela ikut mencari dan mengevakuasi jenazah.
Muhlis mengatakan aparat sudah memulai olah tempat kejadian perkara sehingga lokasi itu disterilkan dari jangkauan masyarakat.
"Tadi saya ikut membantu olah TKP. Tapi saya kembali ke rumah jam satu siang," kata Muhlis.
Terkait informasi mengenai masih ada satu jenazah yang belum ditemukan, Muhlis mengatakan tidak tahu masalah itu sebab jenazah yang dievakuasi umumnya dalam kondisi sudah tidak utuh lagi.
"Saya tidak tahu persis mengenai itu (satu jenazah), sebab tadi malam setahu kami baru ada 12 jenazah," katanya.
Seluruh jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Poso, selanjutnya diberangkatkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk diidentifikasi lebih lanjut. Jenazah diberangkatkan dari Poso hampir menjelang pukul 24.00 WITA.
Sebanyak 13 peti jenazah tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 04.45 WITA selanjutnya diterbangkan ke Jakarta Senin siang dengan menggunakan pesawat herkules milik TNI AD.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantio mengatakan jenazah kembali diidentifikasi di RS Mabes Polri Kramat Jati selanjutnya dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata.
Camat Poso Pesisir Muhlis Saing Dulla yang dihubungi dari Palu pada Senin mengatakan, masyarakat datang secara bergantian melihat dari dekat lokasi kejadian jatuhnya heli yang mengangkut 13 perwira dan prajurit TNI tersebut.
"Tetapi tidak bisa lagi mendekat karena sudah dipasang garis polisi," katanya.
Berbeda dengan situasi Minggu malam, lokasi tersebut masih bisa dijangkau langsung oleh warga karena belum ada garis polisi, bahkan sebagian dari mereka secara sukarela ikut mencari dan mengevakuasi jenazah.
Muhlis mengatakan aparat sudah memulai olah tempat kejadian perkara sehingga lokasi itu disterilkan dari jangkauan masyarakat.
"Tadi saya ikut membantu olah TKP. Tapi saya kembali ke rumah jam satu siang," kata Muhlis.
Terkait informasi mengenai masih ada satu jenazah yang belum ditemukan, Muhlis mengatakan tidak tahu masalah itu sebab jenazah yang dievakuasi umumnya dalam kondisi sudah tidak utuh lagi.
"Saya tidak tahu persis mengenai itu (satu jenazah), sebab tadi malam setahu kami baru ada 12 jenazah," katanya.
Seluruh jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Poso, selanjutnya diberangkatkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk diidentifikasi lebih lanjut. Jenazah diberangkatkan dari Poso hampir menjelang pukul 24.00 WITA.
Sebanyak 13 peti jenazah tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 04.45 WITA selanjutnya diterbangkan ke Jakarta Senin siang dengan menggunakan pesawat herkules milik TNI AD.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantio mengatakan jenazah kembali diidentifikasi di RS Mabes Polri Kramat Jati selanjutnya dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata.
Pewarta: Adha Nadjemuddin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: