Pangkalan Utama TNI AL V renovasi ribuan rumah di pesisir
18 Maret 2016 22:25 WIB
Dokumentasi Komandan Pangkalan Utama TNI AL V/Surabaya, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Rudy Andi Hamzah (kanan), saat meninjau hasil kerja renovasi rumah tidak layak huni milik warga setempat, di Jawa Timur, beberapa waktu lalu. (Pangkalan Utama TNI AL V/Surabaya)
Jakarta (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL V/Surabaya, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Rudy Andi Hamzah, menyatakan, sepanjang 2015 hingga kuartal pertama 2016 ini jajarannya telah merenovasi ribuan rumah penduduk di pesisir wilayah kerjanya.
"Kami menyebutnya sebagai program renovasi rumah tidak layak huni. Yang kami sasar adalah masyarakat binaan di pesisir, karena jika kesejahteraannya rendah maka berpotensi menimbulkan kerawanan, mulai dari konflik horizontal hingga ancamana terorisme," katanya di Surabaya, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Ancaman paham radikalisme, dia memberi contoh, sangat subur berada di lingkungan yang masyarakatnya hidup dalam keadaan tidak layak. "Menjadi kewajiban kami untuk mencegah hal ini sesuai salah satu tugas pokok kami di bidang kemaritiman. Salah satu caranya, membantu menyediakan sarana bermukim yang lebih layak," kata dia.
Menurut dia, pada 2015 telah 1.600 rumah tidak layak huni direnovasi, sementara 1.025 rumah sejenis diberi perlakuan ini pada kuartal pertama 2016 ini. Hal itu masih dilengkapi dengan penyediaan MCK sebanyak ratusan unit dan penyediaan air bersih.
"Dalam mewujudkan itu, kami bahu-membahu dengan masyarakat kawasan binan kami. Sekaligus juga untuk mengentalkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena TNI berasal dan ada untuk rakyat," katanya.
"Kami menyebutnya sebagai program renovasi rumah tidak layak huni. Yang kami sasar adalah masyarakat binaan di pesisir, karena jika kesejahteraannya rendah maka berpotensi menimbulkan kerawanan, mulai dari konflik horizontal hingga ancamana terorisme," katanya di Surabaya, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.
Ancaman paham radikalisme, dia memberi contoh, sangat subur berada di lingkungan yang masyarakatnya hidup dalam keadaan tidak layak. "Menjadi kewajiban kami untuk mencegah hal ini sesuai salah satu tugas pokok kami di bidang kemaritiman. Salah satu caranya, membantu menyediakan sarana bermukim yang lebih layak," kata dia.
Menurut dia, pada 2015 telah 1.600 rumah tidak layak huni direnovasi, sementara 1.025 rumah sejenis diberi perlakuan ini pada kuartal pertama 2016 ini. Hal itu masih dilengkapi dengan penyediaan MCK sebanyak ratusan unit dan penyediaan air bersih.
"Dalam mewujudkan itu, kami bahu-membahu dengan masyarakat kawasan binan kami. Sekaligus juga untuk mengentalkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena TNI berasal dan ada untuk rakyat," katanya.
Pewarta: Ade Marboen
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: