Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan MPR ikut angkat suara soal tindakan pedangdut Zaskia Gotik yang dianggap melecehkan lambang negara beberapa waktu lalu.
Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengaku sedih.
Pada saat sudah banyak orang enggan berbicara soal Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, muncul pulalah pihak-pihak yang menjadikan Empat Pilar Kebangsaan itu bahan olok-olokan.
"Hal demikian tentu sangat menyedihkan," ujar dia saat bertemu para blogger dalam cara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Yogyakarta, Jumat, seperti dalam keterangan tertulis MPR.
Dia mengatakan, dalam hal ini seluruh lapisan masyarakat berperan membantu mensosialisasikan Empat Pilar.
"Mustahil kalau semua dibebankan kepada MPR," kata dia.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua MPR, Mahyudin, dalam kesempatan berbeda. Dia menyayangkan tindakan Zaskia yang menjadikan simbol negara sebagai bahan lelucon.
Sikap ini, menurut politisi Partai Golkar itu tidak tidak sepatutnya dilakukan, apalagi oleh seorang publik figur.
Meski begitu Mahyudn meyakini Zaskia tidak berniat menghina lambang negara.
Dia menilai tindakan ini semata karena kurangnya pemahaman pedangdut itu soal bagaimana meletakkan lambang negara.
"Niatnya kan pasti mau bikin guyonan, tapi jadi tidak bermutu," kata Mahyudin.
Dia mengatakan, peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para selebritis yang selalu menghibur masyarakat.
Mahyudin berharap tidak ada lagi yang memperolok simbol negara, meski dengan tujuan menghibur.
"Ini menjadi tantang bagi MPR agar terus mensosialisasikan empat pilar, seperti halnya dulu kita menerima materi P4", pungkas dia.
Pada masa Orde Baru berkuasa hingga awal reformasi, penataran P4 dalam berbagai pola menjadi "menu wajib" semua warga negara. Pemerintah membentuk Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.