Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi.

IHSG ditutup naik 0,02 poin atau 0,00 persen menjadi 4.885,70. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 3,44 poin (0,40 persen) menjadi 850,21.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, mengatakan sentimen positif dari bank sentral AS (The Fed) yang mempertahankan suku bunga, serta langkah Bank Indonesia yang memangkas suku bunga tergerus oleh sentimen harga minyak mentah dunia.

"Bursa saham regional cenderung bergerak terbatas, termasuk indeks BEI akibat harga minyak mentah dunia yang bergerak turun," katanya.

Menurut dia, pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi beli saham menjadi salah satu faktor yang menopang laju IHSG.

Data perdagangan efek di BEI tercatat, pelaku pasar saham asing membukukan aksi beli bersih sebesar Rp747,60 miliar pada akhir pekan ini.

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, nilai tukar rupiah yang terkoreksi terhadap dolar AS memberikan sentimen negatif bagi pasar saham domestik sehingga indeks BEI tertahan penguatannya.

"Sentimen rupiah itu membuat sebagian pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah pada sesi pagi sempat menyentuh level 4.900 poin," katanya.

Sementara itu, frekuensi saham di BEI mencapai 310,629 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,94 miliar lembar saham senilai Rp7,94 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 167,82 poin (0,82 persen) ke level 20.671,63, dan indeks Nikkei melemah 211,57 poin (1,25 persen) ke level 16.724,81, Straits Times menguat 16,51 poin (0,58 persen) ke posisi 2.896,24.