Tulungagung (ANTARA News) - Tata Motors Distribusi Pendidikan (TMDI) menghibahkan satu unit mobil pikap jenis Tata Xenon RX diesel 3.000 cc ke SMK Negeri 3 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, untuk kepentingan riset para siswa jurusan mesin maupun elektro.

Prosesi penyerahan bantuan kendaraan dilakukan secara simbolis oleh Head Customer Care PT Tata Motors Distribusi Indonesia, Mohammed Jameel Ahmed kepada Wakasek Kesiswaan SMKN 3 Boyolangu, Heni Ratmoko.

"Penyerahan bantuan ini menjadi bagian program CSR PT Tata Motors Distribusi Indonesia dalam program pendidikan," kata Jameel Ahmed dalam pidato singkatnya dalam Bahasa Inggris dialeg India, Kamis.

Ia menegaskan komitmen Tata Motors dalam pengembangan dunia pendidikan nasional tidak hanya sebatas penyerahan bantuan atau hibah unit kendaraan pikap versi terbaik produk perusahaan otomotif terbesar yang bermarkas di India tersebut.

Namun, kata Jameel Ahmed, Tata Motors juga bersedia melakukan kerjasama jangka panjang dengan pihak SMKN 3 Boyolangu terutama dalam memberikan pelatihan kepada instruktur guru setempat, sehingga memiliki skill dalam merawat ataupun memperbaiki aneka kendaraan produk Tata Motors.

"Kami pun siap jika pihak sekolah, terutama para siswa menghendaki alih teknologi. Tata Motors terbuka untuk itu," ujarnya.

Wakasek Kesiswaan SMKN 3 Boyolangu Heni Ratmoko lugas mengucapkan terima kasih atas bantuan unit kendaraan pikap produk Tata Motors tersebut.

Ia berharap kerjasama bidang pendidikan antara lembaga sekolahnya dengan PT Tata Motors Distribusi Indonesia bisa terus ditingkatkan, termasuk dalam hal program siswa magang maupun kemungkinan penyerapan tenaga kerja teknik jebolan SMKN 3 Boyolangu.

"Alih teknologi tidak hanya di wilayah TMDI saja, tetapi juga transfer ilmu dan wawasan dengan industri otomotif India sana," ujar Heni.

Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Direktur Operasional TMDI, Willy Hendrata menegaskan bahwa Tata Motors tidak hanya melulu fokus pada sektor bisnis, terutama pemasaran produk aneka kendaraan mereka yang diakuinya masih baru.

"Kami ingin memiliki kontribusi untuk pengembangan teknologi otomotif nasional. Bagaimanapun, ada harapan suatu hari kelak Indonesia memiliki produk mobil nasional sendiri yang dikembangkan oleh anak-anak bangsa," kata Willy.