Polda serahkan jenazah Dodo kepada keluarga
17 Maret 2016 23:00 WIB
ilustrasi Dua Terduga Teroris Ditembak Mati Sejumlah wartawan mengambil gambar ambulans yang mengangkut dua jenazah terduga teroris yang ditembak mati setibanya di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (15/3/2016). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/aww/16. ()
Palu (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, akhirnya menyerahkan jenazah terduga teroris, Dodo alias Fonda Amar Solihin (22) kepada pihak keluarga, Kamis malam.
Jenazah diberangkatkan melalui Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu menggunakan Rajawali Cargo via pesawat Lion Air JT 821 tujuan Surabaya bersama keluarga korban.
Dodo tewas pada kontak senjata di pegunungan Parabu, Desa Torire Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso (tepatnya sekitar 3 KM dari Dusun Trans Beau, Desa Watutau), tanggal 28 Februari lalu.
Sebelumnya, jenazahnya sempat tertahan di RS Bhayangkara sekitar dua pekan, lalu dipindah di RS Undata.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di Palu, Selasa (15/3) mengatakan bahwa jenazah terduga teroris Dodo alias Fonda Akbar Solikhin belum diserahkan kepada pihak keluarga, karena masih menunggu hasil hasil tes DNA dari Jakarta.
Kata dia, kalau sudah didapatkan hasilnya dan telah pasti, baru diproses dan diserahkan kepada keluarga. Karena ada urut-urutan yang dilakukan.
Sebelumnya pihak keluarga terus mendesak Polda Sulawesi Tengah untuk menyerahkan jenazah anak mereka. Hal itu disampaikan dua ibu almarhum Umi Widayati (44) dan Musaibah (37) yang didampingi kuasa hukum keluarga dari Tim Pengacara Muslim (TMP) dalam konferensi persnya di Palu.
Kata dia, pihak keluarga berharap hal itu akan cepat terlaksana, berhubung keinginan keluarga untuk memakamkan jenazah di daerah kelahirannya di Solo.
Jenazah diberangkatkan melalui Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu menggunakan Rajawali Cargo via pesawat Lion Air JT 821 tujuan Surabaya bersama keluarga korban.
Dodo tewas pada kontak senjata di pegunungan Parabu, Desa Torire Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso (tepatnya sekitar 3 KM dari Dusun Trans Beau, Desa Watutau), tanggal 28 Februari lalu.
Sebelumnya, jenazahnya sempat tertahan di RS Bhayangkara sekitar dua pekan, lalu dipindah di RS Undata.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di Palu, Selasa (15/3) mengatakan bahwa jenazah terduga teroris Dodo alias Fonda Akbar Solikhin belum diserahkan kepada pihak keluarga, karena masih menunggu hasil hasil tes DNA dari Jakarta.
Kata dia, kalau sudah didapatkan hasilnya dan telah pasti, baru diproses dan diserahkan kepada keluarga. Karena ada urut-urutan yang dilakukan.
Sebelumnya pihak keluarga terus mendesak Polda Sulawesi Tengah untuk menyerahkan jenazah anak mereka. Hal itu disampaikan dua ibu almarhum Umi Widayati (44) dan Musaibah (37) yang didampingi kuasa hukum keluarga dari Tim Pengacara Muslim (TMP) dalam konferensi persnya di Palu.
Kata dia, pihak keluarga berharap hal itu akan cepat terlaksana, berhubung keinginan keluarga untuk memakamkan jenazah di daerah kelahirannya di Solo.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: