Rhenald Kasali dinobatkan sebagai guru manajemen dunia
17 Maret 2016 21:32 WIB
Ilustrasi. Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali, memasuki mobilnya seusai menyampaikan laporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Selasa (5/6/12). Rhenald bersama para akademisi UI lainnya mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menindaklanjuti dugaan korupsi yang terjadi di UI yang menyeret nama Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri. (ANTARA/Andika Wahyu)
Depok (ANTARA News) - Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia (UI) Prof Rhenald Kasali, Ph.D dinobatkan menjadi salah satu guru manajemen dunia.
Prof Rhenald merupakan satu-satunya yang mewakili Indonesia pada Top 30 Global Gurus in Management 2016 (30 guru managemen terbaik di dunia) yang dirilis oleh lembaga riset "The Global Guru" pada Maret 2016, kata Kepala Humas Universitas Indonesia Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Kamis.
Prestasi ini sekaligus menjadi pembuktian akan pengakuan dunia akan pendidikan Indonesia khususnya UI di kancah internasional.
Selain Prof Rhenald, terdapat pula pakar manajemen ternama lainnya yang masuk dalam "30 Global Gurus" bidang manajemen seperti John P Kotter (Harvard Business School, USA).
Selain itu juga ada Clayton Christensen (Harvard Business School, USA), Philip Kotler (Kellogg School of Management, Northwestern University, USA) dan Roger Martin (the Rotman School of Management, Canada).
Sementara itu, Rhenald mengatakan pencapaian ini bukan hanya milik saya semata melainkan juga milik bersama karena terbukti bahwa mata dunia telah melihat Indonesia dan UI khususnya.
Kerja sama pendidikan serta peningkatan publikasi ilmiah di tingkat nasional dan internasional menjadi poin penting untuk dapat senantiasa ditingkatkan oleh para akademisi Indonesia.
Dikatakannya prestasi ini juga tidak lepas dari upaya pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
"Momentum tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh generasi muda Indonesia," katanya.
Ia menegaskan jangan anggap persaingan global tersebut sebagai suatu ancaman melainkan sebagai kesempatan untuk meraih cakrawala yang lebih luas serta sebagai peluang ekonomi efisiensi (sharing economy) dan kolaborasi optimal untuk menciptakan produk maupun pelayanan menjadi lebih baik.
Prof Rhenald merupakan satu-satunya yang mewakili Indonesia pada Top 30 Global Gurus in Management 2016 (30 guru managemen terbaik di dunia) yang dirilis oleh lembaga riset "The Global Guru" pada Maret 2016, kata Kepala Humas Universitas Indonesia Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Kamis.
Prestasi ini sekaligus menjadi pembuktian akan pengakuan dunia akan pendidikan Indonesia khususnya UI di kancah internasional.
Selain Prof Rhenald, terdapat pula pakar manajemen ternama lainnya yang masuk dalam "30 Global Gurus" bidang manajemen seperti John P Kotter (Harvard Business School, USA).
Selain itu juga ada Clayton Christensen (Harvard Business School, USA), Philip Kotler (Kellogg School of Management, Northwestern University, USA) dan Roger Martin (the Rotman School of Management, Canada).
Sementara itu, Rhenald mengatakan pencapaian ini bukan hanya milik saya semata melainkan juga milik bersama karena terbukti bahwa mata dunia telah melihat Indonesia dan UI khususnya.
Kerja sama pendidikan serta peningkatan publikasi ilmiah di tingkat nasional dan internasional menjadi poin penting untuk dapat senantiasa ditingkatkan oleh para akademisi Indonesia.
Dikatakannya prestasi ini juga tidak lepas dari upaya pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
"Momentum tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh generasi muda Indonesia," katanya.
Ia menegaskan jangan anggap persaingan global tersebut sebagai suatu ancaman melainkan sebagai kesempatan untuk meraih cakrawala yang lebih luas serta sebagai peluang ekonomi efisiensi (sharing economy) dan kolaborasi optimal untuk menciptakan produk maupun pelayanan menjadi lebih baik.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: