Jayapura (ANTARA News) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengemukakan aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah itu sejak tahun 2009 telah menewaskan 111 orang.
"Korban yang meninggal akibat kekerasan oleh KKB itu bukan saja berasal dari anggota polisi maupun TNI, tetapi juga warga sipil," katanya di Jayapura, Kamis.
Dia mengatakan, selama periode tersebut tercatat 226 kasus penyerangan hingga menyebabkan 229 orang luka luka.
Kelompok bersenjata yang saat ini aktif melakukan aksi penyerangan, baik kepada warga sipil maupun aparat keamanan adalah kelompok Yambi yang dipimpin Lekagak Telenggen, kata Waterpauw.
Jenderal polisi berbintang dua itu menambahkan, kelompok tersebut selain memiliki anggota cukup banyak juga senjata yang dimiliki.
Menurut dia, Yambi sendiri masuk dalam wilayah Kabupaten Puncak Jaya, namun aksi yang dilakukan kelompok bersenjata juga dilakukan di daerah sekitarnya, termasuk di wilayah Kabupaten Puncak dan Kabupaten Lanny Jaya.
Akibat seringnya melakukan aksi kekerasan, kata Kapolda Papua, menyebabkan pembangunan di wilayah itu mengalami hambatan.
Bahkan untuk mencari anak-anak agar dapat direkrut menjadi anggota polisi pihaknya mengalami kesulitan karena anak-anak itu tidak bersekolah dan tidak bisa membaca dan menulis.
"Saya sangat prihatin dengan kondisi seperti ini sehingga berharap agar tindak kekerasan tidak lagi terjadi dan pembangunan dapat dilaksanakan karena masyarakat sendiri yang akan merasakan hasilnya, termasuk pembangunan jalan," kata Paulus Waterpauw.
Kapolda: 111 meninggal akibat kekerasan di Papua
17 Maret 2016 19:16 WIB
Paulus Waterpauw (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: