Pemadaman titik api kebakaran lahan difokuskan ke empat wilayah
15 Maret 2016 14:49 WIB
Kepala BNPB didampingi Kasie Binmas Polda Provinsi Riau, Kasieops Korem 031 Wirabima TNI, Kepala Stasiun BMKG Pekanbaru, dan beberapa lainnya memantau langsung titik api di Riau menggunakan helikopter, Senin (14/2/2016). (BNPB)
Pekanbaru (ANTARA News) - Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan Provinsi Riau, Brigadir Jenderal TNI Nurendi, mengatakan bahwa upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan sekarang difokuskan ke empat wilayah.
"Empat daerah tersebut adalah Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, dan Meranti," ungkap Danrem 031/Wirabima Brigadir Jenderal TNI Nurendi di Pekanbaru, Selasa.
Pemadaman ini, sebut Nurendi, difokuskan guna mengantisipasi semakin meluasnya kebakaran lahan di empat wilayah pesisir Riau.
Kondisi ini diperparah oleh musim panas yang melanda daerah tersebut, yang dituding sebagai penyebab masifnya pertumbuhan titik api.
"Jadi kami fokus pada pemadaman di empat daerah Pesisir Timur Riau," kata Danrem.
Saat ini ada empat daerah di Riau yang mengalami kebakaran lahan dan hutan, yakni Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, dan Meranti.
Hingga kini kurang lebih 300 hektare lahan gambut di Riau terbakar.
Namun dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) disebutkan bahwa kabut asap belum mengganggu kualitas udara.
Menurut Brigjen Nurendi, kini Korem 031/Wirabima Riau telah mengerahkan 400 pasukan TNI yang disebar di sejumlah wilayah titik api.
Jumlah tersebut dinilai masih mampu menangani karlahut. Namun persoalannya, kata Danrem, petugas pemadam di lapangan tidak sebanding dengan ketersediaan alat pemadam.
"Peralatan pemadam sangat kurang sekali," ujarnya.
Danrem menyebutkan saat ini petugas sangat membutuhkan mesin pompa air dan alat berat untuk melokalisasi api agar tidak meluas. Terlebih titik api yang cukup jauh di dalam hutan sangat sulit dijangkau sehingga petugas kesulitan memadamkan api.
Sampai saat ini, menurut Danrem, petugas masih menunggu bantuan dua unit helikopter waterbombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami sudah mengajukan peminjaman dua helikopter dan satu pesawat modifikasi cuaca," tutupnya.
"Empat daerah tersebut adalah Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, dan Meranti," ungkap Danrem 031/Wirabima Brigadir Jenderal TNI Nurendi di Pekanbaru, Selasa.
Pemadaman ini, sebut Nurendi, difokuskan guna mengantisipasi semakin meluasnya kebakaran lahan di empat wilayah pesisir Riau.
Kondisi ini diperparah oleh musim panas yang melanda daerah tersebut, yang dituding sebagai penyebab masifnya pertumbuhan titik api.
"Jadi kami fokus pada pemadaman di empat daerah Pesisir Timur Riau," kata Danrem.
Saat ini ada empat daerah di Riau yang mengalami kebakaran lahan dan hutan, yakni Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, dan Meranti.
Hingga kini kurang lebih 300 hektare lahan gambut di Riau terbakar.
Namun dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) disebutkan bahwa kabut asap belum mengganggu kualitas udara.
Menurut Brigjen Nurendi, kini Korem 031/Wirabima Riau telah mengerahkan 400 pasukan TNI yang disebar di sejumlah wilayah titik api.
Jumlah tersebut dinilai masih mampu menangani karlahut. Namun persoalannya, kata Danrem, petugas pemadam di lapangan tidak sebanding dengan ketersediaan alat pemadam.
"Peralatan pemadam sangat kurang sekali," ujarnya.
Danrem menyebutkan saat ini petugas sangat membutuhkan mesin pompa air dan alat berat untuk melokalisasi api agar tidak meluas. Terlebih titik api yang cukup jauh di dalam hutan sangat sulit dijangkau sehingga petugas kesulitan memadamkan api.
Sampai saat ini, menurut Danrem, petugas masih menunggu bantuan dua unit helikopter waterbombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami sudah mengajukan peminjaman dua helikopter dan satu pesawat modifikasi cuaca," tutupnya.
Pewarta: Netty Mindrayani/Vera Lusiana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: