Indonesia-Belgia sepakat perkuat kerja sama ekonomi
15 Maret 2016 12:35 WIB
Presiden Bertemu Putri Kerajaan Belgia Presiden Joko Widodo (kiri) menerima Putri Astrid dari Kerajaan Belgia (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/3). Putri Astrid dari Kerajaan Belgia memimpin delegasi bisnis untuk membicarakan peluang-peluang yang dapat meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Kerajaan Belgia sepakat memperkuat kerja sama ekonomi dalam hal perdagangan maupun investasi.
Kesepakatan itu dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, Senin, dalam pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Putri Astrid dari Kerajaan Belgia yang memimpin delegasi bisnis berkunjung ke Indonesia pada 12-19 Maret 2016.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi setelah mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu mengatakan Belgia merupakan mitra penting Indonesia di bidang perdagangan dan investasi.
"Pada 2015 misalnya angka perdagangan bilateral Indonesia dengan Belgia 1,67 miliar dolar AS sementara angka investasi lebih dari 7 juta dolar AS," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini sudah sekitar 2.000 perusahaan Belgia yang beroperasi di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menjelaskan upaya yang dilakukan Pemerintah RI dalam menjadikan ekonomi semakin terbuka dan kompetitif.
"Presiden menjelaskan soal paket deregulasi yang sudah dikeluarkan Pemerintah RI sampai 10 paket di antaranya soal Daftar Negatif Investasi," katanya.
Putri Astrid yang merupakan adik dari Raja Philippe dan anak kedua Raja Albert II berkunjung ke Indonesia dengan membawa lebih dari 300 pengusaha Belgia dari 127 perusahaan.
Perusahaan yang dibawa dalam misi tersebut di antaranya bergerak pada sektor konstruksi, infrastruktur, energi, clean technology, teknologi komunikasi dan informasi, makanan dan minuman, jasa keuangan, transportasi, logistik, agroindustri, marketing, dan pendidikan.
"Sekali lagi Indonesia menyambut baik kunjungan Putri Astrid bersama delegasi yang besar yang dibawa oleh Belgia lebih dari 300 businessman hadir bersama Putri Astrid di Indonesia," kata Retno.
Kesepakatan itu dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, Senin, dalam pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Putri Astrid dari Kerajaan Belgia yang memimpin delegasi bisnis berkunjung ke Indonesia pada 12-19 Maret 2016.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi setelah mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu mengatakan Belgia merupakan mitra penting Indonesia di bidang perdagangan dan investasi.
"Pada 2015 misalnya angka perdagangan bilateral Indonesia dengan Belgia 1,67 miliar dolar AS sementara angka investasi lebih dari 7 juta dolar AS," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini sudah sekitar 2.000 perusahaan Belgia yang beroperasi di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menjelaskan upaya yang dilakukan Pemerintah RI dalam menjadikan ekonomi semakin terbuka dan kompetitif.
"Presiden menjelaskan soal paket deregulasi yang sudah dikeluarkan Pemerintah RI sampai 10 paket di antaranya soal Daftar Negatif Investasi," katanya.
Putri Astrid yang merupakan adik dari Raja Philippe dan anak kedua Raja Albert II berkunjung ke Indonesia dengan membawa lebih dari 300 pengusaha Belgia dari 127 perusahaan.
Perusahaan yang dibawa dalam misi tersebut di antaranya bergerak pada sektor konstruksi, infrastruktur, energi, clean technology, teknologi komunikasi dan informasi, makanan dan minuman, jasa keuangan, transportasi, logistik, agroindustri, marketing, dan pendidikan.
"Sekali lagi Indonesia menyambut baik kunjungan Putri Astrid bersama delegasi yang besar yang dibawa oleh Belgia lebih dari 300 businessman hadir bersama Putri Astrid di Indonesia," kata Retno.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: