Sutradara "Star Wars" tidak menanti filmnya ditonton lewat ponsel
15 Maret 2016 08:47 WIB
Trio aktor Indonesia yang ikut ambil bagian dalam Star Wars: The Force Awakens, Yayan Ruhiyan (kiri), Iko Uwais (tengah) dan Cecep Arif Rahman (kanan), jelang pemutaran perdana sekuel ketujuh seri film populer tersebut di Senayan City, Jakarta, Indonesia, Selasa (15/12/2015). (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA News) - Film "Star Wars: The Force Awakens" segera bisa ditonton di iTunes, namun sutradara film box office itu mengatakan rasanya seperti "mimpi buruk" membayangkan orang akan menonton petualangan fiksi ilmiah itu lewat layar ponsel.
"Siapapun yang membuat film akan bilang: 'Saya mohon jangan menonton film di situ," kata J.J Abrams (49), penulis-sutradara franchise "Star Wars" dalam seminar festival film Southwest di Austin.
"Adalah mimpi buruk bagi setiap pencerita bahwa orang akan menonton sesuatu yang kau buat dalam perangkat yang sangat kecil," katanya, menambahkan memang tak bisa dipungkiri orang menganggap lebih praktis menonton film lewat perangkat yang bisa digenggam.
Sineas yang memproduseri film indie fiksi ilmiah 10 Cloverfield Lane dengan pendapatan kotor 25 juta dolar AS saat diputar hingga akhir pekan lalu, menambahkan salah satu manfaat pesatnya ponsel pintar adalah setiap orang dapat membuat dan mendistribusikan film.
Dia juga mengatakan kritikan tentang tidak beragamnya nominasi Academy Award tahun ini adalah peringatan bagi industri dan membuat perusahaannya, Bad Robot, memperluas kandidat untuk film.
Dia mengatakan butuh waktu bagi mereka yang tertinggal untuk menceritakan kisah yang lebih unik.
"Ini mengenai peluang untuk orang yang biasanya tidak punya kesempatan berada di depan dan di belakang kamera," kata dia seperti dilansir dari Reuters.
"Siapapun yang membuat film akan bilang: 'Saya mohon jangan menonton film di situ," kata J.J Abrams (49), penulis-sutradara franchise "Star Wars" dalam seminar festival film Southwest di Austin.
"Adalah mimpi buruk bagi setiap pencerita bahwa orang akan menonton sesuatu yang kau buat dalam perangkat yang sangat kecil," katanya, menambahkan memang tak bisa dipungkiri orang menganggap lebih praktis menonton film lewat perangkat yang bisa digenggam.
Sineas yang memproduseri film indie fiksi ilmiah 10 Cloverfield Lane dengan pendapatan kotor 25 juta dolar AS saat diputar hingga akhir pekan lalu, menambahkan salah satu manfaat pesatnya ponsel pintar adalah setiap orang dapat membuat dan mendistribusikan film.
Dia juga mengatakan kritikan tentang tidak beragamnya nominasi Academy Award tahun ini adalah peringatan bagi industri dan membuat perusahaannya, Bad Robot, memperluas kandidat untuk film.
Dia mengatakan butuh waktu bagi mereka yang tertinggal untuk menceritakan kisah yang lebih unik.
"Ini mengenai peluang untuk orang yang biasanya tidak punya kesempatan berada di depan dan di belakang kamera," kata dia seperti dilansir dari Reuters.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: